
Kedewasaan Suporter Sepak Bola di Indonesia Masih Jadi Tantangan
Kehadiran suporter sepak bola di stadion sering kali menjadi perhatian khusus bagi klub dan federasi. Di Indonesia, masalah ini masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh setiap klub. Salah satu contohnya adalah Bobotoh, suporter resmi dari Persib Bandung.
Beberapa oknum yang mengaku sebagai penggemar berat Persib justru membuat kekacauan selama pertandingan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua suporter mampu menjaga sikap dan perilaku mereka di dalam stadion.
Kerusuhan Mengganggu Kemenangan Persib
Pada pertandingan AFC Champions League Two (ACL 2) antara Persib Bandung melawan Selangor FC, kemenangan yang diraih oleh tim tuan rumah ternoda oleh kerusuhan yang terjadi di tribune penonton. Beberapa Bobotoh terlibat bentrok dengan suporter lawan, yaitu Selangor FC.
Para suporter tuan rumah tampak berlarian mengejar pendukung lawan di tribune timur. Petugas keamanan hingga panitia penyelenggara segera turun tangan untuk membubarkan massa yang terlibat dalam keributan tersebut.
Hingga saat ini, penyebab pasti atau awal mula kejadian tersebut belum diketahui secara jelas. Namun, besar kemungkinan Persib akan dijatuhi sanksi oleh AFC akibat insiden yang terjadi di bangku penonton.
Pernyataan Marc Klok tentang Perilaku Suporter
Marc Klok, gelandang sekaligus kapten Persib, menyampaikan komentarnya mengenai perilaku suporter yang merugikan klub. Ia mengatakan bahwa semua orang sudah tahu bagaimana seharusnya bersikap di tribune, tetapi seiring waktu mungkin banyak orang yang lupa atau tidak peduli.
“Saya pikir semua tahu tingkah laku seperti apa (yang harus dilakukan di tribune), tetapi seiring waktu mungkin orang lupa atau tidak mau tahu,” ujarnya di Bandung, Senin (27/10/2025).
Permintaan kepada Bobotoh
Klok meminta seluruh penonton yang hadir di stadion untuk menaati peraturan yang telah ditetapkan oleh federasi sepak bola. Ia juga mengapresiasi sikap suporter yang tetap tenang saat keributan terjadi.
“Saya tidak perlu bicara soal itu karena semuanya sudah tahu. Banyak juga yang sudah tahu bagaimana seharusnya berperilaku. Jadi, untuk yang benar, lanjutkan dan ikuti peraturannya. Terus beri dukungan untuk kami,” tambahnya.
Harapan untuk Federasi dan Klub
Tidak hanya menyoroti perilaku suporter, pemain naturalisasi Timnas Indonesia ini juga berharap agar federasi dan manajemen klub bisa bersikap lebih profesional. Tujuannya adalah menciptakan ekosistem sepak bola yang sehat.
“Ini juga untuk federasi dan klub. Mari kita jalankan semuanya secara profesional agar pertandingan bisa dinikmati secara positif.”
“Klub juga tidak perlu terkena denda akibat perilaku yang tidak benar. Jadi, ikuti saja aturan di pertandingan,” pungkasnya.























































