
Performa Juventus di Bawah Igor Tudor Ternyata Lebih Buruk Daripada Masa Thiago Motta
Pada musim 2024-2025, performa Juventus di bawah asuhan pelatih Igor Tudor terlihat semakin menurun. Hal ini dibuktikan dengan kekalahan yang terus-menerus dialami oleh tim dalam beberapa pertandingan terakhir. Dalam pekan ke-8 Liga Italia, Minggu (26/10/2025), Juve kalah 0-1 dari Lazio di Stadion Olimpico, Roma. Hasil ini menambah daftar panjang kegagalan Juve meraih kemenangan sejak 16 September lalu.
Kini, tim yang dikenal sebagai Si Nyonya Tua tersebut tidak pernah memenangkan pertandingan dalam delapan laga beruntun di semua kompetisi. Padahal, awal musim ini mereka sempat tampil mengesankan dengan meraih tiga kemenangan beruntun di Liga Italia. Kemenangan tersebut diraih melawan Parma (2-0), Genoa (1-0), dan Inter Milan (4-3). Namun, setelah itu, hasil imbang mulai muncul secara beruntun.
Beberapa pertandingan yang berujung pada hasil imbang antara lain: Borussia Dortmund (4-4) di Liga Champions, Hellas Verona (1-1) dan Atalanta (1-1) di Serie A, Villarreal (2-2) di UCL, serta AC Milan (0-0) di Liga Italia. Di tiga pertandingan terakhir, Juve bahkan selalu kalah dari Como (0-2) di Serie A, Real Madrid (0-1) di Liga Champions, dan terakhir dari Lazio (0-1) di Liga Italia.
Hasil minor terbaru ini membuat Igor Tudor dan pasukannya resmi lebih buruk daripada tim yang diasuh oleh Thiago Motta pada musim lalu. Sebelum dipecat pada 23 Maret 2025, Motta tidak pernah membuat Juventus mendapatkan hasil sejelek Igor Tudor. Selama masa kepelatihannya, Juve hanya pernah gagal menang empat kali beruntun.
Peristiwa tersebut terjadi dua kali, yaitu pada 23 November hingga 7 Desember 2024. Pada masa itu, Juve ditahan AC Milan 0-0 di Liga Italia dan Aston Villa 0-0 di Liga Champions, lalu imbang lagi melawan Lecce 1-1 dan Bologna 2-2 di Serie A. Selanjutnya, antara 29 Desember 2024 hingga 14 Januari 2025, Juventus juga gagal menang dalam empat pertandingan beruntun.
Di bawah arahan Motta, Juventus juga tidak pernah kalah tiga kali berturut-turut seperti yang dialami oleh Tudor. Maksimal mereka hanya mengalami dua kekalahan berturut-turut yang terjadi dua kali. Pertama terjadi pada 25 dan 29 Januari 2025 ketika kalah 1-2 dari Napoli di Serie A dan 0-2 dari Benfica di Liga Champions. Kedua terjadi pada 9 dan 16 Maret 2025 saat ditaklukkan Atalanta 0-4 dan Fiorentina 0-3.
Kejadian kedua ini harus dibayar Motta dengan pekerjaannya karena dia dipecat setelah kekalahan dari Fiorentina. Selain itu, lebih buruknya performa Juventus di bawah Igor Tudor juga terlihat dari pencapaian di klasemen Liga Italia. Musim lalu, setelah menjalani delapan pertandingan di Serie A, Juventus-nya Motta menempati peringkat tiga dengan meraih 16 poin. Kini, di bawah Tudor, Juve baru mengoleksi 12 angka dan berada di posisi ke-8.
Saat ini, spekulasi mulai muncul bahwa masa jabatan Igor Tudor sebagai pelatih Juventus tidak akan lama lagi. Beberapa media menyebut bahwa juru taktik asal Kroasia itu akan didepak jika La Vecchia Signora gagal mengalahkan Udinese di pekan ke-9 Serie A pada Rabu (29/10/2025) di Turin.























































