
Kolaborasi Antara Pemkot dan Perusahaan Tambang untuk Perbaikan RSUD Sawahlunto
Pemerintah Kota (Pemkot) Sawahlunto bersama tiga perusahaan tambang, yaitu PT Miyor Prima Abadi, PT Dasrat Sarana Arang Sejati, dan CV Bara Mitra Kencana (BMK), bersepakat untuk mengelola dana Corporate Social Responsibility (CSR) sekitar Rp 400 juta lebih. Dana ini akan digunakan untuk renovasi dan peningkatan sarana prasarana Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawahlunto yang kondisinya kini memprihatinkan.
Perusahaan-perusahaan tersebut menyisihkan keuntungan mereka melalui program CSR di tengah ketiadaan anggaran dari APBD maupun APBN akibat Inpres No.1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja negara dan daerah. Dengan adanya kolaborasi ini, harapan besar muncul untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas di rumah sakit setempat.
Bantuan dari PT Miyor Prima Abadi
Pemilik PT Miyor Prima Abadi, H. Idris, menyatakan kesiapannya untuk membantu merenovasi tiga ruangan serta memperbarui semua fasilitas di ruangan inap VIP RSUD Sawahlunto. Ia menegaskan bahwa ia siap menanggung biaya sesuai dengan anggaran yang dibutuhkan, meskipun belum melihat Rencana Anggaran Biaya (RAB).
“InsyaAllah saya terpanggil menyerahkan dana CSR setelah melihat kondisi bangunan RSUD yang belum mendapat suntikan dana baik dari APBD maupun APBN untuk tiga ruangan VIP lengkap dengan fasilitasnya. Saya belum lihat RAB-nya, tapi Insyaallah saya siap berapa kebutuhan biaya yang diperlukan untuk itu,” ujar H. Idris.
Total dana CSR yang diserahkan mencapai sekitar Rp 400 juta lebih. Masing-masing perusahaan menyumbangkan dana CSR untuk renovasi ruangan serta kelengkapan sarana prasarana ruangan inap VIP yang kondisinya sudah tidak layak. Hal ini termasuk pengecatan ulang, penggantian plafon rusak, serta peralatan moubiler, tempat tidur, dan kasur yang sudah berusia hampir 20 tahun tanpa diganti.
Bantuan dari PT Dasrat Sarana Arang Sejati dan CV BMK
PT Dasrat Sarana Arang Sejati melalui manajemen Revanda Utami Vininta menyebutkan bahwa pihaknya dan rekan pengusaha lainnya ingin berkolaborasi dengan pemerintah untuk mengatasi berbagai persoalan menyangkut fasilitas umum RSUD. CSR yang diberikan oleh PT Dasrat dalam bentuk rehab prasarana rumah sakit dengan kisaran sekitar Rp 70 – 80 juta.
Sementara itu, manajemen CV BMK Nico Adrian menyampaikan bahwa pihaknya menyerahkan dana CSR untuk rehabilitasi satu ruangan inap VIP RSUD. “Ini merupakan bentuk kepedulian dan kolaborasi kami membangun Sawahlunto menggunakan dana CSR. Harapan kami adalah, masyarakat tak lagi mengeluhkan pelayanan dan sarana prasarana rumah sakit,” katanya.

Perbaikan Ruang VIP dan Penggunaan Dana APBN
Walikota Sawahlunto Riyanda Putra mengapresiasi sinergi dan kolaborasi antara Pemko dengan pengusaha tambang swasta di Sawahlunto. Menurutnya, devisit dan efisiensi anggaran membuat pemerintah harus berpikir kreatif untuk mendapatkan bantuan dari daerah, bukan pusat.
“Dengan adanya bantuan pihak swasta ini, jadi kabar baik bagi pemko dan masyarakat Sawahlunto tentang adanya ruang VIP yang dimiliki segera di perbaiki. Mungkin maksimal kita dapat 4 atau 5 kamar yang akan diperbaiki dari total 8 kamar tersedia. Mudah-mudahan untuk 3 kamar lagi akan ada perusahaan lain memberikan CSR baik BUMN maupun BUMD,” tuturnya.
Menurut Riyanda, sesuai RAB, satu kamar bisa mencapai Rp 75 – Rp 80 juta. Jika dana cukup, maka perbaikan plafon juga akan dilakukan. Saat ini, prioritas utamanya adalah perbaikan ruangan VIP.

Pemanfaatan Peralatan yang Sudah Dibeli
Terkait pemanfaatan pengadaan peralatan yang dibeli menggunakan dana APBN sekitar Rp 32 miliar lebih, Wako Riyanda menyatakan bahwa pihak rumah sakit telah melakukan diskusi intensif. Masalah intinya terkait fungsi dan pelayanan, serta bagaimana anggaran nantinya bisa dimaksimalkan.
“Sudah ada komitmen dengan pihak rumah sakit tidak ada lagi komplen masyarakat terhadap pelayanan. Soal peralatan dibeli kemarin sudah gunakan, tapi pemakaian belum maksimal karena perlu persiapan teknis seperti dokter dan SDM untuk pengoperasiannya. Tapi, sejauh ini komplen terhadap rumah sakit mulai berkurang sejalan dilakukannya perbaikan dan digunakannya ruangan inap anak saat ini,” pungkasnya.
Direktur RSUD dr. Ardian Amri, Mars mengakui bahwa selama 7 bulan pemerintahan Riyanda Putra dan Jeffry Hibatullah, banyak diskusi mengenai tanggapan atas keluhan masyarakat tentang pelayanan RSUD. Hal ini menjadi pokok utama bagaimana meningkatkan pelayanan sekaligus merehabilitasi rumah sakit.
“Salahsatunya adalah melalui pengembangan sarana dan prasarana maupun SDM. Alhamdulillah, berkat gerakan cepat Pak Wali akhirnya mampu berkolaborasi dengan pihak pengusaha tambang swasta memperbaiki ruangan inap VIP. Nantinya, kami juga berjuang untuk memanfaatkan peluang mendapatkannya dari APBN,” ujarnya.
Penyerahan dana CSR dilakukan di ruang pertemuan RSUD setempat, dan dihadiri oleh Direktur RSUD Sawahlunto dr. Ardian Amri, Mars, Kadis Kesehatan dan Pengendalian Kependudukan dr. Ranu Verra Mardianti, MKM, GM PT BA Pertambangan Ombilin, Kacab Bank Nagari Ulfardhi, Kadis Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Halomoan, D.H, dan undangan lainnya.






















































