
Masalah Sampah di Sungai Cipinang Kembali Jadi Perhatian
Sungai Cipinang yang berada di wilayah Cimanggis kembali menjadi perhatian pemerintah pusat akibat tumpukan sampah yang menumpuk selama bertahun-tahun. Hal ini menyebabkan bau tidak sedap dan mengganggu lingkungan sekitar. Wakil Menteri Lingkungan Hidup (LH), Diaz Hendropriyono, langsung turun ke lokasi untuk melihat penanganan yang sedang dilakukan oleh Pemerintah Kota Depok.
Diaz mengakui bahwa tingkat pencemaran sungai sangat mengkhawatirkan. Ia menjelaskan bahwa setiap sungai memiliki karakteristik yang berbeda. “Hari ini kita lihat sungainya sudah cukup pekat,” ujarnya saat meninjau bersama tim gabungan dan ikut membersihkan aliran sungai.
Menurut Diaz, sampah yang terbawa arus telah berhenti dan menumpuk di area pemakaman yang dilintasi sungai. “Ini sampahnya numpuk di sungai di bagian pemakaman. Jadi, saya rasa ini dari segi etika kurang etis ya jika kita menyampah di tempat peristirahatan pendahulu-pendahulu kita,” tambahnya.
Untuk mengatasi masalah yang selalu berulang, Diaz mengusulkan penanganan lebih permanen dengan menerapkan teknologi wetland. “Apa yang akan kita lakukan selanjutnya untuk yang lebih permanen sehingga tidak hanya angkut-angkut sampah saja. Misalkan mungkin di situ kita bisa bangun wetland ya,” jelasnya.
Melalui wetland, sampah di aliran sungai dapat tersaring, sedangkan polutan yang larut di air akan terserap secara alami. Diaz juga menyebut kemungkinan pemanfaatan energi aliran sungai sebagai solusi yang lebih permanen. “Jadi, saya rasa hal-hal seperti itu bisa kita jadikan solusi yang lebih permanen. Nanti bagaimana kerja samanya KLH mungkin akan ikut mendukung,” ungkapnya.
Pemerintah Kota Depok juga telah mengaktifkan kolaborasi lintas unsur, mulai dari DLHK, PUPR, TNI-Polri hingga komunitas warga untuk mengeksekusi pembersihan timbunan sampah di Kelurahan Cisalak Pasar dan Harjamukti. “Kegiatan membersihkan sampah yang menumpuk dan menyumbat aliran air Kali Cipinang yang berada di wilayah Kelurahan Harjamukti,” ujar Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah.
Dia menjelaskan bahwa kondisi sungai sebelumnya bahkan tidak terlihat mengalir lagi karena tertutup lapisan sampah yang menebal selama puluhan tahun. “Aliran sungai di sini informasi dari Pak RW sudah tertutup selama 30 tahun. Alhamdulillah tadi kita sudah buka sampai airnya kembali mengalir,” katanya.
Chandra menekankan bahwa kegiatan ini juga menjadi tindak lanjut dari arahan Menteri Lingkungan Hidup untuk mengembalikan fungsi sungai sebagai jalur air yang sehat. Ia pun mengingatkan warga mengenai konsekuensi hukum jika membuang sampah ke badan air.
Upaya Kolaboratif dalam Penanganan Sampah
Pemerintah Kota Depok bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menangani masalah sampah di Sungai Cipinang. Berikut beberapa langkah yang dilakukan:
- Kolaborasi lintas instansi: Pemerintah bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), PUPR, TNI-Polri, serta komunitas warga.
- Pembersihan sampah: Tim gabungan melakukan pembersihan sampah yang menumpuk dan menyumbat aliran air.
- Penggunaan teknologi: Pemerintah mencoba menerapkan teknologi wetland untuk mengurangi pencemaran secara permanen.
- Edukasi masyarakat: Pemerintah memberikan edukasi kepada warga tentang konsekuensi hukum jika membuang sampah ke badan air.
Solusi Jangka Panjang
Diaz Hendropriyono menyarankan penggunaan teknologi wetland sebagai solusi jangka panjang. Wetland adalah sistem alami yang dapat membantu menyaring sampah dan menyerap polutan dari air. Selain itu, ia juga menyebut kemungkinan pemanfaatan energi aliran sungai sebagai alternatif sumber energi.
“Jadi, saya rasa hal-hal seperti itu bisa kita jadikan solusi yang lebih permanen. Nanti bagaimana kerja samanya KLH mungkin akan ikut mendukung,” ujarnya.
Pentingnya Kesadaran Masyarakat
Selain upaya pemerintah, kesadaran masyarakat juga sangat penting dalam menjaga kebersihan lingkungan. Chandra Rahmansyah mengingatkan warga bahwa membuang sampah ke badan air dapat berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.
“Kami mengimbau warga untuk tidak membuang sampah ke sungai atau saluran air. Ini tidak hanya merusak lingkungan tetapi juga bisa menyebabkan penyakit,” katanya.
Kesimpulan
Masalah sampah di Sungai Cipinang membutuhkan penanganan yang serius dan kolaboratif. Pemerintah pusat dan daerah serta masyarakat harus bekerja sama untuk mengatasi masalah ini. Dengan penerapan teknologi dan edukasi yang tepat, diharapkan Sungai Cipinang dapat kembali menjadi jalur air yang sehat dan bersih.























































