

PR GARUT –
Pembangunan Jalan Tol Jogja–Solo di kawasan Bayen, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta terus menunjukkan perkembangan yang signifikan. Pemantauan terbaru pada 26 Oktober 2025 menunjukkan aktivitas proyek yang semakin padat dengan alat-alat berat yang beroperasi untuk mengejar target fungsional akhir tahun ini.
Di Desa Bayen, overpass telah terhubung sempurna dan pengecoran badan jalan hampir selesai. Hanya tersisa sekitar 300 meter pekerjaan pengecoran di jalur utama yang kini sudah terpasang pagar pengaman dan barier beton di sisi kiri dan kanan. Ruas jalan dari Tamanmartani hingga Purwomartani juga sudah terlihat mulus dan siap difungsikan.
“Progres di lapangan sudah mencapai sekitar 80%. Pengerjaan rambu, marka jalan, dan pagar pembatas kini menjadi fokus utama,” ujar Simbok TV dalam video dokumentasinya. Jalur ini nantinya akan menjadi akses strategis menuju exit Kalasan atau exit Purwomartani yang terhubung langsung ke Jalan Raya Solo, tepat di sekitar RS Panti Rini.
Pekerjaan besar masih berlangsung di area Simpang Susun Purwomartani dan Dusun Temanggal, yang mencakup pembangunan jembatan, box underpass, tanggul sungai, serta pemadatan tanah timbunan. Di area sungai kecil yang melintas di bawah trase tol, tampak alat borpile dan ekskavator terus bekerja menyiapkan pondasi abutmen jembatan.
Selain itu, pekerjaan pengalihan jalur desa juga dilakukan dengan membangun box underpass agar aktivitas warga tetap berjalan meski proyek berlangsung. Jalan sementara sudah dibuka agar mobilitas masyarakat tidak terganggu selama proses konstruksi.
Secara keseluruhan, proyek tol Jogja–Solo dari Colomadu hingga Kabupaten Sleman kini sudah beroperasi hingga Exit Prambanan. Sementara ruas Kalasan hingga Purwomartani menjadi fokus utama tahap akhir pembangunan di sisi DIY sebelum menyambung ke proyek tol Ring Road Utara yang melintasi Maguwoharjo hingga Kronggahan.
Jika seluruh target tercapai, maka pada akhir 2025 masyarakat dapat menikmati perjalanan bebas hambatan dari Solo hingga Yogyakarta bagian timur. Pembangunan tol ini juga diharapkan mempercepat mobilitas logistik dan mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan Sleman dan sekitarnya.
Meski proyek berjalan intensif, masih ditemukan permasalahan klasik seperti sampah di sepanjang tepian Selokan Mataram. Papan larangan sudah dipasang, namun kesadaran masyarakat masih perlu ditingkatkan agar area proyek tetap bersih dan aman.
Pemerintah dan kontraktor optimistis pembangunan tol Jogja–Solo dapat rampung sesuai jadwal, menjadikannya salah satu proyek infrastruktur paling strategis di jantung Jawa.






















































