
Pembangunan Pagar Pembatas di Kawasan Pasar Rau Kota Serang
Pemerintah Kota Serang melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Dinkopukmperindag) sedang melakukan pembangunan pagar pembatas di kawasan Pasar Rau. Proyek ini bertujuan untuk menjaga kebersihan serta mendukung program revitalisasi pasar yang sedang berlangsung.
Pemasangan pagar pembatas dilakukan di sepanjang jalan dan saluran drainase. Tujuannya adalah untuk mencegah tumpukan sampah di saluran air dan menghindari pedagang kembali mendirikan kios di atasnya. Petugas pelaksana proyek, Aris, menjelaskan bahwa pembangunan pagar ini merupakan langkah penting dalam upaya menjaga lingkungan pasar agar tetap bersih dan teratur.
“Pembuatan pagar pembatas ini untuk mengurangi pembuangan sampah ke saluran air dan mencegah pedagang mendirikan kios di tempat semula,” ujar Aris kepada Kabar Banten, Minggu (26/10/2025), di lokasi proyek pemagaran.
Pagar pembatas yang sedang dikerjakan memiliki panjang sekitar 420 meter dengan 172 pancang sepatu cor. Material yang digunakan adalah besi Glassfibre Reinforced Cement (GRC), yang dinilai lebih kuat dan tahan lama dibandingkan bahan konvensional lainnya.
“Sekitar 172 pancang sepatu cor atau 420 meter panjang pagarnya. Bahan yang digunakan GRC supaya awet,” jelasnya.
Terkait sumber anggaran, Aris mengaku tidak mengetahui secara pasti. Ia menyebut hanya menjalankan tugas pengawasan sesuai arahan dari Kepala Dinkopukmperindag Kota Serang, Wahyu Nurjamil.
“Kalau soal anggaran saya kurang tahu, silakan tanya langsung ke Pak Kadis saja,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinkopukmperindag Kota Serang, Wahyu Nurjamil, membenarkan bahwa proyek pembangunan pagar pembatas tersebut dibiayai melalui anggaran dinasnya. Ia menjelaskan tujuan utamanya adalah untuk mencegah pedagang kembali berjualan di atas aliran irigasi.
“Iya, anggarannya dari Dinkopukmperindag. Tujuannya supaya pedagang tidak kembali berjualan di atas aliran irigasi. Pemasangan pagar pembatas dilakukan dari Blok M sampai Terminal Cangkring,” ujar Wahyu, Senin (27/10/2025).
Sebagaimana diketahui, sejak pembongkaran kios pedagang di lingkar luar Pasar Rau pada akhir Juli 2025, sebagian besar pedagang menolak relokasi ke lantai 1 gedung pasar yang telah disediakan Pemkot Serang. Mereka beralasan lokasi di dalam pasar sepi pembeli.
Pantauan Kabar Banten pada Minggu (26/10/2025) sekitar pukul 15.30 WIB, masih terlihat banyak pedagang yang berjualan di sepanjang Jalan Lingkar Timur Pasar Rau, mulai dari bekas Terminal Cangkring hingga pertigaan Blok M.
Salah satu pedagang bumbu dapur mengaku tetap nekat berjualan di pinggir jalan karena tuntutan ekonomi.
“Sebenarnya kami juga tidak ingin berjualan di pinggir jalan, tapi bagaimana lagi, kami harus tetap mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari dan membayar hutang,” tuturnya.
Ia menambahkan, para pedagang sempat berharap akan disediakan tempat penampungan sementara pasca penggusuran. Namun karena kondisi pasar di dalam sepi, sebagian besar pedagang memilih tetap berjualan di luar area pasar.
“Kami pernah ditawari pindah ke dalam pasar, tapi di sana sepi. Kalau nanti sudah dipagar, ya mungkin kami pindah ke seberang jalan saja. Kami berharap Pak Wali Kota memberi tempat sementara sampai revitalisasi Pasar Rau selesai,” ujarnya.



















































