
Drama yang Mengguncang El Clásico
Pertandingan antara Real Madrid melawan Barcelona di Santiago Bernabéu berakhir dengan drama besar. El Clásico pertama musim ini memang berjalan panas sejak awal, tapi suasana makin memanas di detik-detik terakhir. Gol Kylian Mbappé dan Jude Bellingham membawa Madrid menang 2–1, sementara Fermín López mencetak satu-satunya gol Barcelona. Namun, setelah peluit panjang berbunyi, emosi para pemain justru meledak.
Awal Ketegangan
Masalah dimulai ketika Pedri mendapat kartu merah pada menit ke-100. Barcelona yang sedang berusaha menyamakan skor kehilangan kendali. Begitu laga selesai, para pemain dari kedua tim terlibat adu mulut di pinggir lapangan. Nama-nama besar seperti Vinícius Júnior, Jude Bellingham, dan Alejandro Balde terlihat terlibat. Bahkan pemain yang tidak bermain seperti Antonio Rüdiger dan David Alaba ikut turun dari tribun untuk melerai keributan. Wasit akhirnya meniup peluit panjang untuk mengakhiri pertandingan, tapi situasi belum benar-benar tenang.
Komentar Yamal Jadi Pemicu
Menurut laporan, emosi para pemain Real Madrid dipicu oleh komentar Lamine Yamal di sebuah podcast sebelum pertandingan. Dalam wawancara itu, pemain muda Barcelona tersebut sempat menyindir Real Madrid dengan nada bercanda. Ucapannya ternyata memancing reaksi dari beberapa pemain Los Blancos. Begitu laga berakhir, Dani Carvajal langsung menghampiri Yamal. Keduanya sempat beradu kata dengan nada tinggi.
Situasi makin panas ketika Thibaut Courtois ikut berbicara kepada Yamal, hingga para pemain lain ikut campur. Pertengkaran pun kembali pecah di lapangan. Melihat suasana memanas, Raphinha yang sedang cedera ikut turun ke lapangan untuk menenangkan rekan-rekannya. Tapi niat baik itu justru memperkeruh keadaan. Beberapa pemain kembali terlibat dorong-dorongan.
Kartu Merah dan Kuning
Wasit akhirnya mengeluarkan kartu merah untuk Andriy Lunin dan lima kartu kuning untuk pemain lain yang ikut keributan yakni: Éder Militão, Vinícius Júnior, Rodrygo, Alejandro Balde dan Ferran Torres.
Rivalitas yang Tak Pernah Padam
Setelah musim lalu Barcelona sering menang besar atas Madrid, laga kali ini terasa lebih ketat dan emosional. Kemenangan 2–1 untuk Los Blancos menjadi pembuktian sekaligus menyalakan kembali api rivalitas abadi kedua klub. Insiden ini bisa jadi awal dari tensi baru antara pemain muda seperti Lamine Yamal dan Jude Bellingham. Keduanya kini menjadi simbol generasi baru dalam rivalitas El Clásico.
Satu hal yang pasti: persaingan Madrid–Barça tidak hanya terjadi di lapangan, tapi juga bisa dipicu oleh satu komentar kecil di luar pertandingan. Peristiwa ini menunjukkan bahwa rivalitas antara dua raksasa sepak bola Spanyol masih sangat kuat, bahkan sampai ke level personal dan komentar di luar lapangan.























































