
JAKARTA – Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya memastikan bahwa penyaluran Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) kepada 35,04 juta keluarga penerima manfaat (KPM) akan mulai cair pada hari ini, Senin (20/10/2020).
Teddy menjelaskan, Menteri Sosial Saifullah Yusuf telah melakukan komunikasi langsung dengan pihak bank-bank Himbara dan PT Pos untuk memastikan kesiapan penyaluran BLT.
“Sudah ditelepon langsung oleh Pak Mensos, bank-bank Himbaranya, kemudian kantor Pos juga, jadi sudah dapat dipastikan hari Senin, dan hari-hari selanjutnya itu uangnya, BLT-nya sudah dapat langsung diterima, dan tentunya sesuai yang diharapkan oleh Bapak Presiden,” kata Teddy saat meninjau Sekolah Rakyat di Tangerang, Minggu (19/10), dikutip dari video KompasTV.
Teddy menyebut, bantuan untuk tiga bulan akan disalurkan sekaligus. Program BLT Kesejahteraan Rakyat ini merupakan bagian dari langkah pemerintah menjaga daya beli masyarakat di tengah tekanan ekonomi.
“Jadi dalam tiga bulan ini, Oktober, November, Desember, akan ada tambahan bantuan langsung tunai. Jadi intinya adalah, tiga bulan itu mereka berhak masing-masing sebulan mendapat Rp300 ribu,” ujarnya.
“Nanti mulai hari Senin, Minggu depan dapat diambil, berarti sekali ambil langsung dapat Rp900 ribu,” sambungnya.
Teddy menambahkan, bantuan untuk tiga bulan itu bersumber dari hasil efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto pada awal tahun ini.
“Jadi totalnya tadi untuk 35,04 juta keluarga penerima manfaat itu senilai Rp30 triliun lebih,” ucapnya.
Sebelumnya, Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan BLT akan menjangkau 35,04 juta KPM. Jika dihitung rata-rata empat anggota per keluarga, maka total penerima manfaatnya diperkirakan mencapai sekitar 140 juta jiwa.
“Tambahan BLTS ini di luar BLT reguler yang sudah diberikan melalui Kemensos setiap bulan kepada 20,88 juta KPM melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan Sembako,” kata Gus Ipul di Jakarta, Sabtu (18/10/2025).
Total nilai tambahan BLTS mencapai Rp31,542 triliun. Dengan tambahan ini, total anggaran perlindungan sosial yang disalurkan melalui Kementerian Sosial selama 2025 naik menjadi Rp110,718 triliun.
Berikut rincian penyaluran bantuan sosial tersebut:
Penerima PKH Murni: 398.714 KPM, masing-masing Rp2,8 juta per tahun, total Rp1,116 triliun.
Penerima Sembako Murni: 8.675.797 KPM, masing-masing Rp2,4 juta per tahun, total Rp20,822 triliun.
Penerima PKH dan Sembako: 9.601.286 KPM, masing-masing Rp5,2 juta per tahun, total Rp49,927 triliun.
Penerima Penebalan Juni–Juli 2025: 18.277.083 KPM, masing-masing Rp400 ribu, total Rp7,311 triliun.
* Penerima Stimulus Ekonomi (Oktober–Desember 2025): 35.046.783 KPM, masing-masing Rp900 ribu, total Rp31,542 triliun.
Menurut Gus Ipul, penerima BLT merupakan keluarga miskin yang berada di desil 1 hingga 4 Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).
Dari total 35,04 juta KPM, sebanyak 20,88 juta di antaranya merupakan penerima penebalan bantuan, sementara 14,15 juta sisanya adalah penerima baru.
“Data penerima mengacu pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di triwulan pertama, dan DTSEN pada triwulan selanjutnya (triwulan II–IV) yang dilakukan pemutakhiran data penerima setiap tiga bulan sekali dalam rangka bantuan sosial tepat sasaran,” jelas Gus Ipul seperti dikutip dari laman resmi Kemensos.
Ia menambahkan, untuk triwulan IV terdapat tambahan penerima bantuan yang mencakup KPM baru di desil 1–4 DTSEN, di luar penerima bansos reguler.
Data tersebut diperoleh melalui hasil pemadanan antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Sosial, BPS, dan Kementerian Keuangan.























































