
Operasi Tertib Menumbing 2025: Polres Bangka Barat Ungkap 13 Kasus Kejahatan
Selama pelaksanaan Operasi Tertib Menumbing 2025, jajaran Polres Bangka Barat berhasil mengungkap sejumlah kasus kejahatan yang meresahkan masyarakat. Operasi ini berlangsung selama 12 hari, mulai dari tanggal 8 hingga 19 Oktober 2025. Dalam waktu tersebut, pihak kepolisian berhasil menangkap 11 tersangka dan mengungkap total 13 kasus kejahatan.
Kapolres Bangka Barat, AKBP Pradana Aditya Nugraha, menjelaskan bahwa dari 13 laporan polisi yang diungkap, sebanyak 4 kasus merupakan target operasi (TO), sedangkan 9 lainnya adalah non target operasi (Non TO). Operasi ini fokus pada tindak pidana kejahatan 3C, yaitu pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian kendaraan bermotor (curanmor), dan pencurian dengan kekerasan (curas).
“Selama pelaksanaan Operasi Tertib Menumbing, kami berhasil mengungkap 13 kasus dengan 11 tersangka. Sebagian besar kasus yang kami tangani adalah pencurian dan pencurian dengan pemberatan,” ujar Kapolres Babar, AKBP Pradana Aditya Nugraha, Senin (20/10/2025).
Pelaku Pencurian Handphone yang Beraksi di Tujuh Lokasi
Salah satu kasus yang paling mencuri perhatian adalah pencurian handphone yang dilakukan oleh seorang pria berinisial AS asal Mentok. Tersangka ini diketahui melakukan aksinya di tujuh lokasi berbeda di wilayah Kecamatan Mentok dan sekitarnya. Dari hasil pemeriksaan, tersangka mengakui telah melakukan pencurian handphone sebanyak tujuh kali.
“Dari hasil pemeriksaan, tersangka mengakui sudah tujuh kali melakukan pencurian handphone,” kata kapolres.
Pradana juga mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan handphone untuk segera melapor ke Polres Bangka Barat. Hal ini bertujuan agar barang bukti yang diamankan dapat segera dicocokkan dengan laporan korban.
Pengembangan Kasus dan Jaringan Penadah
Menurut Kapolres, sejumlah kasus masih dalam pengembangan oleh Satreskrim Polres Bangka Barat. Tim penyidik sedang menelusuri kemungkinan adanya jaringan penadah barang curian. Dari 13 laporan polisi yang diungkap selama operasi, mayoritas merupakan kasus pencurian biasa dan pencurian dengan pemberatan.
Beberapa kasus lainnya melibatkan pencurian kendaraan bermotor, tabung gas, hingga uang tunai dari rumah dan kios warga. Kapolres menegaskan bahwa keberhasilan ini menjadi bukti keseriusan Polres Bangka Barat dalam menjaga keamanan wilayah dan menekan angka kejahatan konvensional.
“Kami berkomitmen terus menghadirkan rasa aman bagi masyarakat Bangka Barat,” ujarnya.
Operasi Bukan Sekadar Razia
Di akhir pernyataannya, Kapolres memastikan bahwa operasi ini bukan sekadar razia. Namun, merupakan bagian dari upaya nyata untuk menekan kejahatan dan menjaga situasi kamtibmas agar tetap kondusif.























































