Nasional Dua Komet Langka Akan Muncul 20–21 Oktober 2025, Ini Cara Menyaksikannya

Dua Komet Langka Akan Muncul 20–21 Oktober 2025, Ini Cara Menyaksikannya

67
0

Komet Terang akan Melintas Dekat Bumi pada Akhir Oktober 2025

Dua komet terang, yaitu C/2025 A6 (Lemmon) dan C/2025 R2 (SWAN), diperkirakan akan melintas dekat Bumi pada akhir Oktober 2025. Komet SWAN akan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi pada Senin (20/10/2025), sedangkan komet Lemmon akan mengikuti pada Selasa (21/10/2025). Fenomena ini dianggap sebagai peristiwa langka yang mungkin hanya terjadi sekali seumur hidup.

Menurut Carrie Holt dari Las Cumbres Observatory, komet SWAN baru akan muncul kembali setiap 650–700 tahun, sementara komet Lemmon membutuhkan waktu hingga 1.300 tahun untuk kembali melintas. Hal ini membuat pengamatan terhadap kedua komet menjadi sangat berharga bagi para ilmuwan dan penggemar astronomi.

Cara Menyaksikan Komet Lemmon dan SWAN

Ilmuwan dari Universitas Maryland, Quanzhi Ye, menjelaskan bahwa kedua komet ini dapat diamati tanpa alat bantu. Pengamat disarankan untuk keluar rumah tepat setelah matahari terbenam dan mencari lokasi yang minim pencahayaan. Komet SWAN akan tampak setelah matahari terbenam, sedangkan komet Lemmon muncul menjelang fajar. Dalam beberapa hari ke depan, Lemmon juga bisa terlihat pada sore hingga malam hari.

Kedua komet tampak dekat dengan matahari dari sudut pandang Bumi, sehingga hanya dapat diamati dalam waktu singkat setiap hari. Waktu terbaik untuk melihatnya adalah tepat setelah matahari terbenam atau sebelum fajar, ketika langit sudah cukup gelap.

Pada puncaknya, komet SWAN akan berada sekitar 38,6 juta kilometer dari Bumi, sementara komet Lemmon melintas sejauh 88,5 juta kilometer. Keduanya akan memancarkan cahaya hijau dengan ekor panjang yang indah, warna yang berasal dari gas yang menguap dari permukaannya. Dari Bumi, keduanya tampak seperti bercak abu-abu samar di langit malam.

Komet Lemmon bisa diamati dari Belahan Bumi Utara, sementara SWAN lebih mudah terlihat di Belahan Bumi Selatan.

Tips Menyaksikan Fenomena Langka Ini

Komet Lemmon diperkirakan akan semakin terang hingga awal November 2025, sedangkan SWAN mungkin akan meredup setelah pertengahan Oktober. Untuk membantu menemukan posisinya, pengamat bisa menggunakan aplikasi pemantau langit, seperti Stellarium atau SkySafari.

Carson Fuls, Direktur Proyek Catalina Sky Survey yang didanai NASA, mengatakan, “Komet seterang dan sedekat ini sangat jarang. Ini kesempatan sempurna untuk menikmati astronomi dari rumah.” Bagi yang ingin mengabadikan momen tersebut, komet bisa difoto menggunakan kamera DSLR dengan teknik astrofotografi dasar. Bahkan kamera ponsel juga bisa digunakan, asalkan pengaturan pencahayaan diperpanjang.

Fakta tentang Komet Lemmon dan SWAN

Komet Lemmon (C/2025 A6) ditemukan pada 3 Januari 2025 oleh tim Observatorium Gunung Lemmon, Arizona, sebagai bagian dari proyek Catalina Sky Survey yang memantau objek-objek dekat Bumi. Sementara itu, Komet SWAN (C/2025 R2) ditemukan pada 10 September 2025 oleh astronom amatir asal Ukraina, Vladimir Bezugly, melalui citra pesawat ruang angkasa milik NASA dan ESA.

Kedua komet ini diyakini berasal dari Awan Oort, wilayah terluar tata surya yang dipenuhi benda-benda es. Menurut Carrie Holt, komet-komet seperti Lemmon dan SWAN terbentuk di sekitar planet raksasa seperti Jupiter dan Saturnus, sebelum terdorong jauh ke pinggiran tata surya miliaran tahun lalu.

“Saat komet kembali mendekati matahari, kita dapat mempelajari materi purba yang hampir tidak berubah sejak awal pembentukan tata surya,” ujar Holt. “Saat es-es di permukaannya menyublim, kita seolah melihat sekilas blok penyusun asli tata surya, sekaligus memahami bagaimana sistem planet seperti Bumi terbentuk,” lanjutnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini