
Karya Seni ‘Sukulen’ Diberikan oleh Menteri Pariwisata untuk Adicitra Ganesha
Di tengah perayaan Pasar Seni ITB 2025, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana memberikan sumbangan berupa karya lukis yang dibuat oleh ibunya, Kartini Basuki. Lukisan berjudul “Sukulen” ini diberikan kepada Adicitra Ganesha, sebuah acara lelang seni yang akan digelar di Institut Teknologi Bandung (ITB). Karya seni ini akan dipajang bersama karya-karya maestro seni lainnya, dengan harapan hasil lelang bisa menjadi dana abadi bagi kampus.
Lukisan “Sukulen” bukan sekadar kanvas yang penuh warna, melainkan memiliki makna mendalam. Inspirasi dari tanaman Sukulen yang tumbuh di batang pohon tua yang kering kerontang menggambarkan keteguhan hidup di tengah waktu yang terus berjalan. Menurut Widiyanti, karya ini merepresentasikan keindahan dan kekuatan yang muncul dari kesederhanaan, seperti seorang putri yang menantang usia.
Latar Belakang Seniman dan Keluarga
Kartini Basuki tidak asing dengan dunia seni. Ia adalah murid langsung dari maestro lukis Indonesia, almarhum Sudjojono. Selain itu, ia juga pernah menjadi atlet sprinter nasional pada era 1960-an, yang sering berlatih di stadion Siliwangi, Bandung. Kota ini memang memiliki tempat istimewa dalam hati keluarganya. Bahkan, kakeknya pernah mengajar di ITB, di bidang teknologi dan penyiaran.
Widiyanti menyampaikan bahwa Bandung dan ITB telah menjadi bagian dari nadi keluarganya sejak lama. Dengan adanya Pasar Seni ITB 2025, ia melihatnya sebagai ruang temu lintas generasi, di mana seni, desain, dan pariwisata saling bertaut.
Semboyan Laju, Temu, Laku
Setelah vakum selama 11 tahun, Pasar Seni ITB kembali hadir dengan semangat baru: Laju, Temu, Laku. Semboyan ini mencerminkan gerak seni dan pariwisata yang sama-sama menumbuhkan bangsa. Widiyanti menjelaskan bahwa dari Bandung, kota dengan sejuta ide, mereka membuktikan bahwa kreativitas bukan sekadar gaya hidup, melainkan kekuatan yang mampu menggerakkan bangsa.
Ia juga menegaskan bahwa Kementerian Pariwisata sedang mendorong lima program besar, salah satunya pengembangan event kreatif yang mampu memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia. Pasar Seni ITB menjadi contoh konkret dari diplomasi budaya dan promosi pariwisata berbasis kreativitas.
Pameran yang Menarik Banyak Pengunjung
Pasar Seni ITB 2025 menampilkan lebih dari 100 karya dari puluhan seniman, termasuk lukisan, instalasi, desain produk, kriya kontemporer, dan perhiasan. Aula Timur dan Barat menjadi ruang utama untuk eksibisi bertajuk Adicitra Ganesha. Salah satu kurator, Abdul Sobur, menyebut antusiasme pengunjung sangat tinggi. Ia memperkirakan jumlah pengunjung mencapai setengah juta orang, bahkan hingga 600 ribu.
Untuk menghindari penumpukan, panitia menerapkan sistem tiket masuk khusus di area tertentu. Sobur berharap pengunjung tidak hanya datang untuk berswafoto, tetapi benar-benar mengapresiasi karya yang memadukan sains, teknologi, dan seni.
Proses Lelang Karya Seni
Selain pameran, panitia juga membuka lelang karya seni sejak hari pertama acara. Proses lelang akan berlangsung hingga 21 Oktober mendatang. Beberapa karya yang dilelang antara lain karya para maestro seperti I Nyoman Nuarta, A.D. Pirous, Ahmad Sadali, Umi Dachlan, Kaboel Suadi, G. Sidharta, hingga hasil lukisan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ada juga karya pelaku desain kontemporer seperti Legam Jewellery, Spedagi–Magno (Singgih S. Kartono), Pala Nusantara, Marintan Sirait, Fatchurohman, Dian Widiawati, Natas Setiabudhi, Bana Nusantara, Lievik Atelier, Yanna Jewelry, dan Ken Atik. Publik dapat mengikuti lelang secara online dengan mengunjungi situs Adicitra Ganesha.
Harapan Rektor ITB
Rektor ITB, Prof. Tatacipta Dirgantara, menyatakan bahwa Pasar Seni ITB bukan sekadar pameran karya, tetapi ruang temu tanpa sekat di mana publik bisa langsung bersentuhan dengan seni. Ia berharap seni sebagai bahasa universal bisa tidak hanya menghibur, tetapi juga menyadarkan, menggugah hati dan pikiran, serta menyemai kembali kemanusiaan di tengah hidup ikut zaman ini.























































