
JAKARTA, Indonesiadiscover.com
Delapan pemuda ditangkap oleh polisi saat sedang bersiap untuk melakukan tawuran di Jalan Inspeksi Kramat Kembang XI, Kwitang, Jakarta Pusat, pada Senin (20/10/2025) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.
Menurut Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris William Alexander, penangkapan tersebut berawal dari laporan warga yang merasa khawatir akibat keributan yang terjadi di lokasi kejadian.
“Mereka langsung kabur ketika mengetahui polisi datang, namun kami berhasil mengejar dan mengamankan delapan orang beserta barang bukti. Kami akan menindak tegas setiap tindakan yang mengganggu ketertiban umum,” ujar William dalam pernyataannya, Senin.
Para pelaku yang diamankan memiliki inisial MF (24), A (24), AM (29), GR (16), MR (23), JA (24), YF (24), dan KR (22). Mereka kini ditahan di Polsek Senen untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Dalam proses penangkapan, petugas juga menyita beberapa barang bukti berbahaya, antara lain enam bilah celurit, satu botol molotov, 12 klip tembakau sintetis (diduga narkoba), satu alat isap sabu (bong), satu dompet, satu kartu pelajar, serta uang tunai sebesar Rp10.000.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro menyebutkan bahwa kasus ini tidak boleh dianggap remeh karena melibatkan unsur kekerasan, senjata tajam, dan narkotika.
“Ketika ditemukan celurit, molotov, dan narkoba, ini bukan lagi soal kenakalan remaja. Ini adalah bentuk kriminalitas jalanan yang bisa membahayakan masyarakat,” kata Susatyo.
Ia juga menekankan pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam mencegah aksi kekerasan serta penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.
“Kami memahami bahwa setiap anak muda memiliki masa depan yang cerah. Namun, ketika mereka tersesat dalam kekerasan dan narkoba, bukan hanya mereka yang dirugikan, tetapi juga keluarga dan lingkungan sekitarnya,” ujar Susatyo.
“Kami ingin mengajak semua pihak, khususnya orang tua dan komunitas, untuk bersama-sama membimbing dan memberikan jalan yang benar,” tambahnya.
Susatyo juga mengimbau agar orang tua dan masyarakat aktif dalam mencegah aksi kekerasan jalanan dan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.
“Pengawasan dari lingkungan dan keluarga sangat penting. Jangan tunggu sampai terlambat. Laporkan jika ada potensi konflik atau penyimpangan perilaku anak-anak muda di sekitar,” tegasnya.