Ragam Wamenekraf Irene Umar: Drayang Strategi Pasarkan Teater ke Dunia

Wamenekraf Irene Umar: Drayang Strategi Pasarkan Teater ke Dunia

14
0

Apresiasi atas Pertunjukan Drama Wayang (Drayang) yang Menggabungkan Budaya dan Modernitas

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar memberikan apresiasi terhadap mini showcase Drama Wayang (Drayang) dari Swargaloka yang dipentaskan di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta. Ia menilai pertunjukan ini sebagai salah satu cara untuk mengembangkan dan memasarkan teater musikal Indonesia kepada khalayak global.

“Teater musikal yang berbasis budaya Indonesia dan ditampilkan Swargaloka ini luar biasa dan wajib ditonton seantero dunia. Kita bisa menggunakan budaya menjadi alat diplomasi antarnegara sehingga pasar seni pertunjukan bisa mendunia. Indonesia bukan hanya sekadar ada tempat healing, tapi source code ekonomi kreatif berbasis budaya mampu menjadi penggerak ekonomi bagi negara,” ujar Irene dalam keterangan pers yang diterima, Kamis.

Menurut Irene, seni pertunjukan berbasis tradisi budaya ini tetap relevan tanpa melupakan akar budaya yang kuat. Kehadiran dalam mini showcase sebagai bentuk dukungan berkelanjutan atas audiensi yang dilakukan bersama Swargaloka sebelumnya pada 1 Oktober 2025.

Seni pertunjukan dengan menggabungkan kekayaan budaya Indonesia dengan sentuhan modern dalam bentuk teater musikal ini bakal dipentaskan dua kali yaitu 14 November 2025 dengan lakon Panah Matahari – Adipati Karna dan 14 Desember 2025 dalam Drayang Kijang Kencana di Taman Ismail Marzuki (TIM).

“Kami akan bantu mempromosikan pertunjukan yang akan digelar nanti. Harapannya, semakin banyak pencinta seni yang bisa menyebarkan narasi-narasi positif supaya demand-nya tinggi tak hanya skala nasional, tapi jangkau penonton dari internasional karena dunia butuh entertainment. Dengan demikian, makin banyak yang mencintai budaya Indonesia,” ucap Wamen Ekraf Irene.

Swargaloka telah mementaskan Drayang lebih dari 100 karya sejak tahun 2008 – 2025 di berbagai kota seperti Jakarta, Bandung, Solo, Jogjakarta, Surabaya, dan Kalimantan Selatan.

Sebagai bentuk seni pertunjukan wayang orang berbahasa Indonesia, epos Ramayana dan Mahabharata digarap dengan memadukan unsur seni budaya tradisional dan modern yang kaya akan makna filosofis.

Pendiri Yayasan Swargaloka, Suryandoro, menjelaskan Drayang sebagai #MusikalnyaWayang yang menggabungkan kekayaan budaya Indonesia dalam balutan musik, tari, dan drama yang dikemas secara kreatif dan inovatif. Tiap pementasan tentu akan menghadirkan pengalaman yang menyentuh, dramatis, dan tak terlupakan.

“Drayang menjadi salah satu subsektor seni pertunjukan dalam kancah ekonomi kreatif yang diharapkan dapat mendunia. Drayang juga mempunyai cita-cita menjadi Opera Terbaik Dunia yang dikenang sepanjang masa dan dapat menghasilkan devisa bagi negara,” ungkap Suryandoro.

Dalam rangkaian mini showcase tersebut, Wamen Ekraf Irene Umar turut didampingi Direktur Seni Rupa dan Seni Pertunjukan, Dadam Mahdar.

Keunikan dan Konsep Drayang

Drayang adalah konsep baru dalam seni pertunjukan yang menggabungkan elemen-elemen tradisional dengan gaya modern. Berbeda dengan pertunjukan wayang konvensional, Drayang menggunakan musik, tari, dan drama sebagai media utama dalam menyampaikan cerita.

  • Cerita yang diangkat dalam Drayang sering kali berasal dari epos besar seperti Ramayana dan Mahabharata.
  • Musik yang digunakan memiliki nuansa modern namun tetap mengandalkan instrumen tradisional.
  • Tarian yang dipertunjukkan menggabungkan gerakan tradisional dengan gaya yang lebih dinamis dan modern.

Masa Depan Drayang

Dengan konsep yang unik dan kaya akan makna, Drayang memiliki potensi besar untuk menembus pasar internasional. Pendiri Swargaloka optimis bahwa pertunjukan ini bisa menjadi ikon budaya Indonesia yang dikenal secara global.

  • Drayang diharapkan bisa menjadi salah satu ikon seni pertunjukan Indonesia.
  • Dengan promosi yang tepat, Drayang bisa menarik minat penonton dari berbagai belahan dunia.
  • Potensi ekonomi yang bisa dihasilkan dari pertunjukan ini sangat besar, baik dalam bentuk devisa maupun pengembangan industri kreatif.

Pementasan Mendatang

Beberapa pementasan Drayang akan digelar dalam waktu dekat. Salah satunya adalah pementasan pada 14 November 2025 dengan lakon Panah Matahari – Adipati Karna. Selain itu, pada 14 Desember 2025 akan digelar Drayang Kijang Kencana di Taman Ismail Marzuki (TIM).


TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini