Ragam Kebaya Menari Dapat Undangan ke Vatikan, Tampil di Depan Paus Leo XIV

Kebaya Menari Dapat Undangan ke Vatikan, Tampil di Depan Paus Leo XIV

19
0

Kebaya Menari: Komunitas Perempuan Lintas Iman yang Memperkenalkan Budaya Nusantara ke Dunia

Kebaya Menari adalah komunitas perempuan lintas iman yang berupaya memasyarakatkan pemakaian kebaya melalui tarian sebagai media edukasi. Komunitas ini memiliki misi untuk mengedukasi masyarakat luas tentang kebaya, yang tidak hanya menjadi pakaian tradisional, tetapi juga simbol budaya Indonesia.

Pada Jumat (17/10/2025), Kebaya Menari sedang menjalani latihan di Graha Besuki 8, Menteng, Jakarta. Saat itu, mereka sedang mempersiapkan penampilan khusus di Vatikan, yang akan menjadi momen penting dalam sejarah komunitas ini. Yanti Moeljono, pimpinan Kebaya Menari, menjelaskan bahwa penampilan tersebut merupakan bentuk apresiasi terhadap dokumen Nostra Aetate, yang merupakan hasil dari Konsili Vatikan II dan berisi tentang hubungan Gereja Katolik dengan agama-agama non-Kristen.

Menurut Yanti, penampilan di Vatikan ini diundang oleh Romo Markus Solo Kewuta SVD, setelah beliau melihat pertunjukan Kebaya Natal yang bertema lintas agama. “Mungkin beliau pernah melihat kami yang membuat pementasan Kebaya Natal yang temanya lintas agama, sehingga meminta tampil pada 60 tahun Nostra Aetate,” ujarnya.

Persiapan Penampilan di Vatikan

Penampilan di Vatikan ini membutuhkan persiapan selama tiga bulan, dengan latihan intensif dilakukan 3-4 kali seminggu. Kendala utama dalam proses latihan adalah waktu yang harus disesuaikan dengan pekerjaan para peserta. Banyak dari anggota Kebaya Menari yang bekerja di luar, sehingga latihan hanya bisa dilakukan setelah pulang kerja.

Meskipun demikian, semua peserta tetap antusias. “Tentu kami ingin menari di depan Paus Leo XIV, effort-nya tiap orang berbeda-beda,” kata Yanti. Ia juga menambahkan bahwa kesempatan menari di depan Paus adalah hal yang langka dan tidak semua orang memiliki kesempatan seperti ini.

Kebaya Menari akan membawakan tiga tarian dalam acara istimewa di Vatikan. Meski tidak menciptakan kreasi tarian sendiri, mereka memilih tarian Nusantara yang sudah ada. Untuk setiap tarian, mereka mengundang pelatih khusus. “Kami memanggil pelatih untuk masing-masing tarian, jadi kalau ada tiga tarian ya ada tiga pelatih yang kami undang,” ujarnya.

Misi Komunitas Kebaya Menari

Komunitas Kebaya Menari didirikan pada 4 Desember 2019 oleh empat perempuan, yaitu Yanti Moeljono, Moeljono, Ade Nirmala, Berty Singgih, dan Dian Chieq. Tujuan awalnya adalah untuk menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat tentang pemakaian kebaya. Tarian dipilih sebagai media karena dinilai mampu membuat busana kebaya lebih hidup dan menarik minat masyarakat umum untuk mengenalnya lebih jauh.

Sejak awal, Kebaya Menari juga mulai mengajarkan tarian Nusantara secara gratis. “Pertama kami latihan menari berkebaya di Sarinah pada 4 Desember 2019. Dan, ternyata saat kebaya disahkan oleh UNESCO pada 4 Desember jadi pas,” ujar Yanti.

Anggota komunitas ini berasal dari berbagai latar belakang, termasuk anak muda yang menjadi pewaris kebaya dan budaya Indonesia. Semangat keberagaman yang kuat di Indonesia menjadi dasar dari komunitas ini. Selama empat tahun, Kebaya Menari terus berupaya menghadirkan kebaya dalam forum internasional.

“Bukannya mau pamer, tampil di luar negeri itu lebih gaungnya lebih besar buat kami. Yang ingin kami ketuk itu negara lain bahwa Indonesia punya kebaya, seperti Jepang punya kimono, Korea punya hanbok, India pake sari,” ujar Yanti.

Acara Tambahan di Roma

Selain tampil di Vatikan, Kebaya Menari juga mencari acara lain untuk tampil. Berdasarkan informasi, ada seorang Profesor Sastra Indonesia di Roma yang biasa menampilkan pentas gamelan dan nyanyi di dalam acara inagurasi. “Kebetulan kami lagi ada di Roma, dia menanyakan apakah juga mau tampil di acaranya. Buat saya karena ini promosi Indonesia ya saya bersedia,” ucap Yanti.

Dengan berbagai acara dan penampilan, Kebaya Menari terus berkomitmen untuk mempromosikan kebaya sebagai bagian dari budaya Indonesia yang kaya dan unik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini