
Kluivert Dihentikan, Tantangan PSSI yang Menanti
Pengamat sepak bola, Erwiyantoro, menyoroti pemecatan Patrick Kluivert dari jabatan pelatih timnas Indonesia. Pemutusan kerja sama itu diumumkan oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui laman resmi federasi tersebut pada Kamis, 16 Oktober 2025. Kluivert, yang sebelumnya ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia bersama tim kepelatihan pada 8 Januari 2025, akhirnya dihentikan setelah gagal membawa Garuda lolos ke Piala Dunia 2026.
Erwiyantoro menekankan bahwa dalam dunia sepak bola, menjadi terkena pemecatan adalah hal yang wajar. Namun, dalam kasus Kluivert, ada aspek khusus yang perlu diperhatikan. Ia menilai masalah pemecatannya berhubungan dengan situasi yang sedang dihadapi PSSI, khususnya di bawah kepemimpinan Erick Thohir. Oleh karena itu, ia menyarankan agar PSSI dievaluasi setelah gagal memenuhi target kualifikasi Piala Dunia 2026.
Evaluasi ini, menurut Erwiyantoro, harus dilakukan oleh para pemilik suara, yaitu Asosiasi PSSI Provinsi dan Asosiasi PSSI Kota. Mereka adalah pihak yang memilih pengurus PSSI. “Sebanyak 87 suara pemilih harus bersikap sekarang, bahwa mereka menunjuk orang-orang yang salah untuk duduk di PSSI menangani sepak bola,” ujarnya saat dihubungi.
Namun, Erwiyantoro juga menyampaikan bahwa jika para pemilih tidak mengambil tindakan, maka masalah serupa akan terulang kembali. “Karena yang salah itu PSSI,” tambahnya. Ia menjelaskan bahwa Kementerian Pemuda dan Olahraga tidak memiliki hak untuk mengevaluasi Federasi Sepak Bola Indonesia. Hak ini hanya bisa dilakukan oleh para pemilih yang menunjuk pengurus PSSI.
Menurutnya, Menteri hanya bisa meninjau progres PSSI, namun hasilnya tidak akan berdampak nyata karena posisi Menpora dan Ketua Umum PSSI dijabat oleh orang yang sama, yaitu Erick Thohir. “Jadi dasar dari semuanya etika dan moral,” ucap Erwiyantoro.
Perjalanan Kluivert Sebagai Pelatih Timnas
Patrick Kluivert, pelatih asal Belanda berusia 49 tahun, ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia bersama tim kepelatihan pada 8 Januari 2025. Saat itu, ia dikontrak dengan durasi dua tahun disertai opsi perpanjangan. Penunjukkannya diumumkan hanya beberapa hari setelah pemecatan pelatih Shin Tae-yong dari Korea Selatan. Saat itu, Garuda sedang berjuang mengejar tiket lolos ke Piala Dunia 2026, dengan menyisakan empat laga di putaran ketiga babak kualifikasi.
Kluivert diharapkan bisa menuntaskan misi lolos ke Piala Dunia 2026. Namun, ia gagal membawa Indonesia tampil di kejuaraan bergengsi itu setelah dua kekalahan di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Skuad Garuda kalah 2-3 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Irak, sehingga dipastikan tersingkir karena finis di peringkat ketiga atau terbawah di klasemen Grup B.
Tantangan Berikutnya bagi PSSI
Dengan pemecatan Kluivert, PSSI kini menghadapi tantangan besar untuk menemukan pelatih baru yang mampu membawa Timnas Indonesia kembali ke jalur yang benar. Evaluasi internal serta perbaikan sistem manajemen sepak bola nasional menjadi langkah penting yang harus diambil. Erwiyantoro menegaskan bahwa tanpa perubahan signifikan, masalah serupa akan terus terjadi.
Selain itu, pentingnya partisipasi aktif dari para pemilih dan pengurus PSSI juga menjadi kunci keberhasilan. Tanpa komitmen dan tanggung jawab yang jelas, upaya membangun sepak bola Indonesia akan sulit mencapai tujuan yang diharapkan.




















































