
Kekalahan Awal Red Sparks di Liga Voli Korea 2025-2026
Dalam laga perdana Liga Voli Korea musim 2025-2026, Daejeon JungKwanJang Red Sparks harus menerima kekalahan dari Incheon Heungkuk Life Pink Spiders. Pertandingan yang berlangsung di Samsan World Gymnasium, Incheon, Korea Selatan, berakhir dengan skor 1-3 (24-26, 16-25, 25-18, 19-25).
Red Sparks tampil tanpa kekuatan penuh dalam pertandingan ini. Mereka hanya diperkuat oleh satu pemain asing, Elisa Zanette, dan tidak bisa memainkan kapten mereka, Yeum Hye-seon, yang berposisi sebagai setter. Hal ini membuat skuad Red Sparks hanya memiliki satu setter, yaitu Choi Seo-hyun, yang baru saja bergabung dari Suwon Hyundai E&C Hillstate.
Selain itu, Kim Chae-na, salah satu setter lainnya, sedang mengalami cedera pergelangan kaki sejak KOVO Cup 2025. Sementara itu, An Ye-rim, yang sebelumnya bermain sebagai opposite, kini berpindah posisi menjadi middle blocker.
Serangan utama Red Sparks pada pertandingan ini sangat bergantung kepada Elisa Zanette. Pemain asal Italia ini berhasil mencetak total 26 poin, menjadi penyumbang terbanyak dalam tim. Zanette juga tampil baik dalam blok setelah menghasilkan lima kali block point.
Namun, kesenjangan antara Zanette dan pemain lokal Red Sparks terlihat jelas. Catatan statistik menunjukkan bahwa rasio receive atau penerimaan bola pertama sukses dari Red Sparks hanya sebesar 20 persen, sementara Pink Spiders mencapai 41,1 persen.
Pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, mengakui bahwa penampilan skuadnya dalam laga perdana belum optimal. Ia menyatakan:
“Ini adalah pertandingan pertama kami, dan kami tidak tampil sebaik yang kami harapkan,” ujar Ko Hee-jin.
“Zanette melakukan tugasnya dengan baik, tetapi secara keseluruhan, penampilan kami cukup kurang memuaskan hari ini.”
“Kami butuh waktu untuk menemukan sinergi.”
“Saya pikir performa kami akan membaik seiring waktu. Saya tidak bisa memastikan kapan, tetapi akan membutuhkan lebih banyak waktu,” tambahnya.
Meskipun demikian, Ko Hee-jin menegaskan bahwa ia tidak khawatir dengan penampilan anak didiknya pada musim ini. Ia melihat bahwa Red Sparks akan kembali menjadi tim yang biasa-biasa saja setelah dua musim yang luar biasa, terutama karena kepergian setengah anggota skuad inti, termasuk Megawati Hangestri Pertiwi.
Badai cedera juga menjadi tantangan tambahan bagi Red Sparks. Namun, Ko Hee-jin merasa bahwa tujuh tim yang bersaing di Liga Voli Korea tidak memiliki kualitas yang jauh berbeda dalam hal receive.
“Ketujuh tim jelas memiliki pemain yang kurang dalam menerima bola. Ini pertarungan seberapa jauh Anda bisa menyerang dengan servis Anda,” ucap Ko.
“Seberapa baik Anda bisa terhubung saat menerima bola tidak berhasil, dan saya pikir itulah yang kurang dari kami hari ini.”
“Saya pelatih yang selalu menekankan servis, tapi servis yang ditunjukkan bukanlah yang saya inginkan. Yang bisa kita lakukan hanyalah terus berlatih,” tandasnya.























































