
Pelatih Baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert
Patrick Kluivert resmi menjadi pelatih kepala Tim Nasional (Timnas) Indonesia sejak 9 Januari 2025, menggantikan Shin Tae-yong. Sejak saat itu, ia telah memimpin delapan pertandingan resmi Garuda, dengan hasil yang masih naik-turun. Dari delapan laga tersebut, terdiri dari empat pertandingan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, dua laga persahabatan, dan dua laga putaran keempat.
Kluivert mencatat tiga kemenangan, satu imbang, dan empat kekalahan dalam delapan pertandingan tersebut. Persentase kemenangan Indonesia di bawah arahannya hanya sebesar 37,5 persen. Tiga kemenangan didapat saat melawan Bahrain (1-0), Cina (1-0), dan Taiwan (6-0). Sementara hasil imbang terjadi saat menghadapi Lebanon (0-0). Adapun empat kekalahan datang dari lawan-lawan kuat seperti Australia (1-5), Jepang (0-6), Arab Saudi (2-3), dan Irak (0-1).
Secara keseluruhan, Indonesia mencetak 11 gol dan kebobolan 15 kali selama periode ini. Dari sisi taktik, Kluivert belum memiliki pakem tetap. Dalam delapan laga, ia empat kali menerapkan skema empat bek dan empat kali bermain dengan tiga bek. Rotasi pemain pun cukup tinggi. Total, ada 32 pemain sudah dicoba sepanjang kepemimpinannya.
Gelandang Thom Haye menjadi satu-satunya pemain yang selalu tampil dalam delapan laga. Di bawahnya, Jay Idzes dan Kevin Diks sama-sama mencatat tujuh penampilan. Ada pula lima pemain yang tampil enam kali, yakni Joey Pelupessy, Ole Romeny, Ricky Kambuaya, Eliano Reijnders, dan Ramadhan Sananta.
Dari sisi produktivitas, Ole Romeny menjadi top skor era Kluivert dengan tiga gol, diikuti Kevin Diks dengan dua gol. Lima pemain lainnya menyumbang masing-masing satu gol. Sementara itu, enam pemain tercatat menorehkan satu assist. Statistik ini menggambarkan fase awal Kluivert bersama Indonesia: masih mencari keseimbangan antara eksperimen taktik dan hasil di lapangan.
Gagal Penuhi Targetnya Sendiri
Saat penunjukkannya pada Januari 2025, Patrick Kluivert mendapatkan target dari PSSI untuk membawa Indonesia lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. Tujuan jangka panjannya adalah membawa Indonesia tampil di Olimpiade 2028 dan Piala Dunia 2030. Namun, target itu gagal ia capai setelah Indonesia kalah dalam dua pertandingan melawan Arab Saudi dan Irak di putaran keempat kualifikasi zona Asia.
Kluivert mengungkapkan kekecewaannya setelah Indonesia kalah melawan Irak. “Pertama-tama saya sangat kecewa. Jika melihat jalannya pertandingan, kami tampil jauh lebih baik, tetapi hasilnya lagi-lagi tidak berpihak kepada kami,” ujar pelatih asal Belanda itu.
Ia membela para pemainnya dengan menyebut bahwa Jay Idzes dan kawan-kawan telah bekerja sangat keras untuk berada sampai tahap ini. “Saya sangat bangga dengan para pemain yang menunjukkan hati dan keberanian mereka di lapangan. Kami menciptakan peluang dan bermain sangat baik, tetapi satu momen bisa mengubah segalanya. Kami kalah karena satu aksi dan itu sangat menyakitkan,” katanya.