
Kebijakan Cukai Rokok yang Tidak Naik Dinilai Berisiko
Kebijakan pemerintah yang tidak menaikkan cukai rokok tahun ini dinilai memiliki risiko yang cukup besar terhadap kesehatan publik dan beban ekonomi negara. Hal ini disampaikan oleh Pakar Ekonomi Kesehatan dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Diah Setyawati Dewanti, SE., M.Sc., Ph.D., dalam wawancara di Gedung Ar Fachruddin A UMY pada Senin (13/10). Menurutnya, cukai rokok seharusnya bukan hanya dianggap sebagai sumber pendapatan negara, tetapi juga sebagai alat untuk mengendalikan konsumsi serta mengurangi dampak sosial-ekonomi akibat penggunaan rokok.
Diah menjelaskan bahwa dari sudut pandang ekonomi kesehatan, cukai rokok bukanlah sekadar penerimaan negara. Lebih dari itu, cukai tersebut lebih mirip dengan kompensasi atas kerugian yang dialami negara akibat penurunan kualitas sumber daya manusia akibat dampak rokok. Jika kebijakan ini dibiarkan stagnan, maka akan terjadi ketimpangan antara tujuan ekonomi dan kesehatan masyarakat.
Ia menegaskan bahwa tanpa adanya kenaikan tarif cukai, harga rokok akan tetap murah dan mudah dijangkau, terutama oleh kalangan remaja. Kondisi ini dikhawatirkan akan memicu peningkatan jumlah perokok muda di masa depan. “Jika cukai tidak naik, akan banyak perokok muda baru. Mereka bisa membeli sejak dini, lalu ketagihan hingga dewasa. Akhirnya kesehatan mereka menurun, dan negara menanggung biaya pengobatannya lewat BPJS,” tegas Diah.
Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa kelompok masyarakat berpenghasilan rendah akan semakin rentan karena pengeluaran untuk rokok justru mengurangi alokasi kebutuhan pokok. Hal ini dapat memperparah kesenjangan ekonomi dan meningkatkan beban sosial.
Diah mendorong pemerintah agar meninjau ulang kebijakan cukai dengan melibatkan Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesehatan. Selain menaikkan tarif, langkah pengendalian perlu diperkuat melalui edukasi publik, pelarangan iklan, serta penyediaan layanan berhenti merokok.
“Kenaikan cukai seharusnya menjadi strategi untuk membatasi konsumsi dan memperkuat kesadaran publik. Maka dari itu, segeralah naikkan cukai rokok untuk menyelamatkan perekonomian dan kesehatan masyarakat,” pungkasnya.
Peran Cukai Rokok dalam Kesehatan dan Ekonomi
Cukai rokok memiliki peran penting dalam memengaruhi perilaku masyarakat, terutama dalam hal konsumsi rokok. Dengan kenaikan cukai, harga rokok akan meningkat, sehingga mengurangi akses bagi kalangan muda dan masyarakat berpenghasilan rendah. Hal ini dapat membantu mengurangi jumlah perokok baru dan menurunkan risiko kesehatan yang terkait dengan rokok.
Selain itu, cukai rokok juga berkontribusi dalam mendanai layanan kesehatan. Biaya pengobatan akibat penyakit yang disebabkan oleh rokok sangat besar, dan cukai dapat digunakan untuk menutupi beban tersebut. Dengan demikian, cukai rokok bukan hanya alat untuk mengendalikan konsumsi, tetapi juga bagian dari sistem kesehatan nasional.
Pemerintah perlu mempertimbangkan kebijakan cukai secara holistik, dengan memastikan bahwa kebijakan tersebut tidak hanya berdampak pada pendapatan negara, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat. Dengan kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah dan organisasi kesehatan, kebijakan cukai dapat diimplementasikan secara efektif.
Langkah-Langkah yang Perlu Dilakukan
Beberapa langkah penting perlu dilakukan untuk meningkatkan efektivitas kebijakan cukai rokok:
Peningkatan Tarif Cukai:
Kenaikan tarif cukai harus dilakukan secara bertahap dan sesuai dengan rekomendasi para ahli. Hal ini akan membantu mengurangi konsumsi rokok, terutama di kalangan muda.Edukasi Publik:
Edukasi tentang bahaya merokok dan manfaat kenaikan cukai perlu dilakukan secara masif. Ini akan meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendorong perubahan perilaku.Pelarangan Iklan Rokok:
Iklan rokok yang menarik perhatian anak-anak dan remaja harus dilarang. Ini akan mengurangi eksposur terhadap rokok dan mengurangi risiko awal kecanduan.Penyediaan Layanan Berhenti Merokok:
Layanan bantuan untuk berhenti merokok perlu ditingkatkan, termasuk konseling dan program pengobatan. Ini akan memberikan dukungan kepada perokok yang ingin berhenti.