Nasional Tol Kataraja Seksi I Dibuka Gratis hingga 20 Oktober

Tol Kataraja Seksi I Dibuka Gratis hingga 20 Oktober

6
0



Jalan Tol Kamal–Teluk Naga–Rajeg (Kataraja) Seksi I secara resmi dibuka untuk umum sejak 9 Oktober 2025. Pengguna dapat melintasi jalan tol tersebut secara gratis selama masa uji coba hingga 20 Oktober 2025. Proyek ini diwujudkan oleh PT PP (Persero) Tbk. dan menjadi salah satu infrastruktur penting yang menghubungkan Bandara Internasional Soekarno–Hatta dengan kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK 2) di pesisir utara Jakarta.

Corporate Secretary PT PP, Joko Raharjo, menyampaikan bahwa pembukaan tol ini merupakan momentum penting dalam upaya memperkuat konektivitas nasional. Menurutnya, keberadaan tol ini akan memperlancar arus mobilitas masyarakat, mempercepat distribusi logistik, serta membuka akses ekonomi baru di wilayah Tangerang Utara, terutama di daerah Kosambi, Teluknaga, dan Rajeg.

“Dibukanya Tol Kataraja Seksi 1 menjadi tonggak baru dalam pengembangan jaringan jalan yang menghubungkan bandara dengan kawasan ekonomi strategis di utara Jakarta,” ujar Joko dalam pernyataannya.

Tol Kataraja Seksi I terkoneksi langsung dengan Tol Sedyatmo dan menjadi bagian awal dari jaringan tol yang nantinya akan tersambung hingga Rajeg, serta terhubung dengan Tol Serpong–Balaraja (Serbaraja). Jalur ini diharapkan menjadi alternatif baru pengurai kemacetan di koridor barat Jabodetabek, khususnya pada ruas Jakarta–Merak, sekaligus memperkuat rantai pasok logistik lintas provinsi.

Selama masa uji coba, pengguna kendaraan dari Bandara Soekarno–Hatta menuju PIK 2 hanya membayar tarif Tol Prof. Dr. Sedyatmo, sedangkan perjalanan dari PIK 2 menuju Jakarta (Tol Dalam Kota dan JORR) juga bebas tarif di ruas Tol Kataraja/Gate 1 PIK 2.

Proses konstruksi Tol Kataraja Seksi I dilakukan dengan metode Traveler Balance Cantilever Method pada tiga jembatan utama, termasuk Jembatan Junction Sedyatmo yang melintas di atas Tol Prof. Dr. Sedyatmo. Metode ini memungkinkan pekerjaan berlangsung tanpa mengganggu arus kendaraan di bawahnya dan mempercepat penyelesaian proyek.

Selain itu, PT PP juga menerapkan inovasi value engineering pada struktur box girder untuk meningkatkan efisiensi desain, memperkuat struktur, dan menjaga keselamatan kerja, terutama di area padat aktivitas penerbangan dan transportasi.

Joko berharap Tol Kataraja akan memperluas akses menuju destinasi wisata pesisir seperti Tanjung Pasir, PIK 2, dan pulau-pulau di Teluk Jakarta. “Jalan tol ini mampu meningkatkan potensi ekonomi dan nilai investasi di kawasan pesisir Tangerang Utara,” tambahnya.

Manfaat dan Keunggulan Tol Kataraja

Beberapa manfaat utama dari pembukaan Tol Kataraja Seksi I antara lain:

  • Mempercepat mobilitas masyarakat

    Jalan tol ini memberikan akses lebih cepat bagi pengendara yang ingin menuju kawasan ekonomi strategis di utara Jakarta, seperti PIK 2 dan kawasan industri di Tangerang Utara.

  • Meningkatkan efisiensi logistik

    Dengan terhubungnya jalur tol ini ke jaringan tol lain, distribusi barang dan logistik akan lebih lancar, terutama di wilayah Jabodetabek.

  • Mengurangi kemacetan lalu lintas

    Sebagai alternatif jalur utama, Tol Kataraja diharapkan dapat mengurangi beban lalu lintas di koridor barat, khususnya di ruas Jakarta–Merak.

  • Mendorong pertumbuhan ekonomi lokal

    Akses yang lebih mudah ke kawasan pesisir dan wisata akan meningkatkan minat investasi dan pengembangan ekonomi di sekitar wilayah Tangerang Utara.

Teknologi dan Inovasi dalam Konstruksi

PT PP (Persero) Tbk. menggunakan teknologi modern dalam pembangunan Tol Kataraja Seksi I. Beberapa inovasi yang diterapkan antara lain:

  • Traveler Balance Cantilever Method

    Metode ini digunakan pada tiga jembatan utama, termasuk Jembatan Junction Sedyatmo. Teknik ini memungkinkan konstruksi berlangsung tanpa mengganggu lalu lintas di bawahnya.

  • Value Engineering pada Box Girder

    Desain struktur box girder dioptimalkan untuk meningkatkan efisiensi dan kekuatan struktur, sekaligus memastikan keselamatan kerja di area yang ramai aktivitas.

Masa Uji Coba dan Kebijakan Tarif

Selama masa uji coba hingga 20 Oktober 2025, pengguna tol tidak dikenakan biaya. Namun, setelah masa uji coba berakhir, tarif tol akan diberlakukan sesuai ketentuan yang berlaku.

Pengguna kendaraan dari Bandara Soekarno–Hatta menuju PIK 2 hanya membayar tarif Tol Prof. Dr. Sedyatmo, sedangkan perjalanan dari PIK 2 menuju Jakarta (Tol Dalam Kota dan JORR) tetap bebas tarif di ruas Tol Kataraja/Gate 1 PIK 2.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini