Ragam MUI Sesalkan Narasi Trans7 dalam Tayangan yang Menyinggung Kiai Sepuh Ponpes Lirboyo...

MUI Sesalkan Narasi Trans7 dalam Tayangan yang Menyinggung Kiai Sepuh Ponpes Lirboyo Kediri Anwar Manshur

36
0

Indonesiadiscover.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyesalkan tayangan program Xpose Uncensored di Trans7 yang dinilai menyinggung Pondok Pesantren Lirboyo dan Pengasuhnya, KH Anwar Manshur.

Tayangan yang disiarkan pada 13 Oktober 2025 itu memicu kecaman publik, karena dianggap tidak profesional dan cenderung provokatif.

Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi, KH Masduki Baidlowi, mengatakan program tersebut tidak memenuhi prinsip jurnalistik yang berimbang atau cover both side.

Ia menilai tayangan dengan judul “Santrinya minum susu aja kudu jongkok, emang gini kehidupan di pondok?” sangat tidak pantas ditayangkan di televisi nasional.

“Jadi itu sangat sepihak, tidak cover both side. Kalau berita yang benar kan ada crosscheck, ini tidak ada. Sangat disayangkan, tidak profesional dan tendensius,” kata Masduki Baidlowi, kepada wartawan, Selasa (14/10).

Ia menegaskan, MUI meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) segera menindak tegas Trans7.

Sebab, tayangan tersebut dinilai merugikan citra pondok pesantren, apalagi yang disinggung adalah pesantren besar dan tokoh penting di lingkungan Nahdlatul Ulama.

“MUI meminta sesuai regulasi agar KPI menegur Trans7 karena penyiarannya sangat tendensius. Yang disinggung ini pesantren besar, tokohnya juga pengurus PBNU,” ujar Juru Bicara Wakil Presiden ke-13 RI Ma’ruf Amin itu.

Masduki menilai, kasus ini bukan perkara sepele. Sebab isi tayangan dinilai tidak bermutu dan bahkan berpotensi menghina tradisi pesantren.

Ia mengingatkan bahwa hal seperti ini dapat memicu reaksi emosional dari masyarakat jika tidak segera ditangani.

“Saya kira sangat berbahaya kalau tidak dilakukan tindakan oleh KPI. Bisa menimbulkan tanggapan yang emosional. Jangan sampai terjadi,” tegasnya.

Masduki menambahkan, alumni Pondok Pesantren Lirboyo juga telah melaporkan persoalan ini kepada MUI. Ia pun menegaskan, tayangan tersebut sarat dengan muatan tendensius yang mengarah pada pelecehan terhadap simbol keagamaan.

“MUI menegaskan KPI harus segera memanggil dan menegur Trans7, termasuk pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam tayangan itu,” urainya.

Lebih jauh, Masduki menduga ada motif ideologis di balik tayangan tersebut. Ia mengingatkan agar media berhati-hati dalam mengangkat tema yang berkaitan dengan kehidupan pesantren.

“Jangan-jangan yang terlibat memiliki agenda tendensius karena ada perbedaan pemahaman secara ideologis. Ini berbahaya,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini