Ragam Indonesia Darurat Narkoba, Evry Joe Dukung ‘Cancel Culture’ Artis Pengguna Obat Haram:...

Indonesia Darurat Narkoba, Evry Joe Dukung ‘Cancel Culture’ Artis Pengguna Obat Haram: Jangan Kasih Job 10 Tahun!

11
0

Indonesiadiscover.com– Evry Joe, Ketua Humas Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) menyampaikan sebuah wacana bahwa stasiun televisi, pemberi endorse, hingga rumah produksi (PH) harus memiliki sikap tegas tidak lagi menggunakan jasa artis yang melakukan penyalahgunaan narkoba atau pengedar obat-obatan terlarang.

Evry Joe berpandangan sanksi tegas sangat dibutuhkan untuk memberikan efek jera supaya kalangan selebriti dapat berpikir panjang sebelum memutuskan mengonsumsi narkoba. Tanpa ada sanksi tegas dan berat, dia khawatir justru akan semakin banyak artis yang berurusan dengan masalah hukum akibat kasus narkoba ke depannya.

“Sanksinya bisa tidak mempekerjakan mereka pengguna narkoba selama 5 tahun atau 10 tahun. Dengan sanksi yang tegas, maka akan memberikan efek jera,” kata Evry Joe kepada Indonesiadiscover.com.

Tidak menggunakan artis yang terjerat kasus narkoba dinilai Evry Joe bukan hal yang berlebihan. Pasalnya, artis memiliki penggemar dan dia dituntut untuk memberikan contoh yang baik terhadap mereka.

Selain itu, artis menurut Evry Joe tergolong kelas spesial karena masuk ke dalam kategori kelas berbeda dari masyarakat pada umumnya. Evry Joe menyebut mereka sebagai kelas cendikia atau kaum intelektual.

Evry Joe yang kerap diundang BNN untuk menyaksikan pemusnahan barang bukti narkoba karena kerap melakukan sosialisasi tentang bahaya narkoba, mengatakan Indonesia saat ini sudah masuk dalam kategori darurat narkoba.

“Pecandu narkoba di Tanah Air sudah hampir 3 juta. Berarti narkoba sudah ada di depan halaman rumah, kita tinggal mengintip siapapun bisa kena. Entah saudara kita, anak kita, tetangga kita,” ungkapnya.

Menurut Evry Joe, barang narkoba selalu bisa masuk ke Indonesia dalam jumlah besar meski penjagaan diperketat. Mereka punya seribu cara untuk dapat memasukkan barang haram ke Tanah Air.

“Berton-ton narkoba masuk ke Indonesia, ada apa ini? Berarti tidak cukup untuk ditangani BNN, perlu ada masukan dari tokoh agama, keamanan, dan lain-lain,” tuturnya.

Menurut Evry Joe, proses memasukkan narkoba ke Indonesia saat ini dengan memanfaatkan teknologi. Alhasil, penjagaan yang ketat sekalipun mereka tetap bisa memasukkan barang.

“Pak Marthinus pernah cerita sindikat mereka bekerja dengan manajemen terputus. Dibuang ke laut dan ada bagian yang bisa ambil ke laut. Kalau ada salah satu dari mereka ketangkap, itu akan terputus,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini