Ragam Ini Sebabnya Bagian Bawah CVT Motor Matic Berwarna Hitam

Ini Sebabnya Bagian Bawah CVT Motor Matic Berwarna Hitam

167
0

Penyebab Goresan Warna Hitam di Bagian Bawah CVT Motor Matic

Garis-garis berwarna hitam yang terdapat di bagian bawah CVT pada motor matic tidak boleh dianggap remeh. Tanda ini bisa menjadi indikasi adanya masalah pada komponen penting dalam sistem transmisi motor. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa memengaruhi kinerja mesin dan bahkan menyebabkan kerusakan yang lebih parah.

Salah satu penyebab utama goresan berwarna hitam adalah kondisi v-belt yang sudah rusak atau mengalami keausan. V-belt merupakan komponen penting yang berfungsi sebagai penghubung antara roda gigi penggerak dan poros engkol. Karena berada di dalam crankcase, v-belt sering kali tidak mudah terlihat secara langsung. Namun, saat melakukan servis berkala, biasanya mekanik akan membuka bagian tersebut untuk memeriksa kondisinya.

Ketika v-belt mengalami retak halus pada gigi dalam atau dindingnya, itu menunjukkan bahwa karet dari v-belt sudah mulai getas. Kondisi ini meningkatkan risiko pecah atau putus, yang bisa menyebabkan kerusakan pada mesin. Oleh karena itu, jika ditemukan retak halus, sebaiknya v-belt segera diganti.

Selain melihat kondisi fisik v-belt, penting juga untuk memperhatikan jarak tempuh kendaraan. Umumnya, v-belt dapat bertahan hingga 20.000 hingga 25.000 kilometer. Namun, durasi penggunaannya bisa lebih pendek tergantung pada faktor-faktor seperti beban yang dibawa atau kondisi jalan yang ekstrem.

Setiap kali melakukan servis berkala, sebaiknya periksa bagian dalam crankcase CVT. Di bagian bawah jalur v-belt, jika terlihat garis hitam, itu bisa menjadi tanda bahwa v-belt sudah mengalami kekendoran dan bergesekan dengan rumah crankcase. Meskipun tidak ada retak atau usia pakai masih di bawah 20.000 km, kondisi ini tetap perlu diperhatikan dan segera diganti.

Tips Perawatan V-Belt yang Harus Diketahui

  • Periksa secara berkala: Saat melakukan servis berkala, pastikan untuk memeriksa kondisi v-belt.
  • Perhatikan tanda-tanda keausan: Retak halus, getas, atau kekendoran bisa menjadi indikasi bahwa v-belt perlu diganti.
  • Catat jarak tempuh: Jangan lupa mencatat jumlah kilometer yang telah dilalui. Jika sudah mendekati batas 20.000 hingga 25.000 km, segera periksa kondisinya.
  • Hindari beban berlebih: Mengangkut beban berlebih atau berkendara di jalan yang tidak rata bisa mempercepat kerusakan v-belt.

Dengan memperhatikan kondisi v-belt secara rutin, Anda bisa memastikan performa motor matic tetap optimal dan menghindari kerusakan yang lebih serius. Jadi, jangan abaikan tanda-tanda kecil seperti goresan hitam di bagian bawah CVT. Segera lakukan pemeriksaan dan perawatan agar motor tetap aman dan nyaman digunakan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini