Perayaan Kemanusiaan di Taman Kuliner Cibatu
Pada malam Jumat (22/08/2025), suasana Taman Kuliner Cibatu, Desa Keresek, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, terasa berbeda dari biasanya. Ratusan warga dan para seniman musik berkumpul dalam sebuah acara talkshow yang bertajuk “Cibatu Anti Kekerasan dan Premanisme”. Acara ini digelar sebagai bentuk kepedulian kaula muda dan pihak kepolisian terhadap kondisi keamanan dan kenyamanan masyarakat.
Acara ini diinisiasi oleh sejumlah pemuda setempat bersama dengan Kapolsek Cibatu, IPTU Amirudin Latif, S.H. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat, khususnya generasi muda, tentang pentingnya menjauhi tindakan-tindakan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Pesan Penting dari Kapolsek Cibatu
Dalam acara tersebut, IPTU Amirudin menyampaikan pesan-pesan penting kepada masyarakat. Ia menegaskan bahwa Polsek Cibatu memiliki komitmen kuat untuk memberantas segala bentuk kekerasan dan aksi premanisme yang selama ini mengganggu ketenangan masyarakat. Hal ini mencakup aktivitas geng motor, balap liar, penggunaan knalpot brong, konsumsi minuman keras, hingga penyalahgunaan narkoba.
“Anak-anak muda jangan sampai salah langkah. Hindari geng motor, balap liar, miras, narkoba, dan tindak kekerasan lainnya. Semua itu hanya merugikan diri sendiri dan orang lain,” ujarnya.
Peran Keluarga dan Sekolah dalam Pencegahan
Selain itu, Kapolsek juga menekankan pentingnya kolaborasi antara aparat, keluarga, dan sekolah dalam upaya pencegahan. Orang tua diminta lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka, terutama di malam hari. Ia bahkan mengimbau agar diberlakukan jam malam pukul 22.00 WIB bagi anak-anak.
Pihak sekolah juga diharapkan tidak ragu memberikan sanksi tegas kepada siswa yang terlibat dalam aktivitas geng motor atau perilaku menyimpang lainnya. Dengan begitu, lingkungan pendidikan bisa menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi para siswa.
Tanggung Jawab Bersama Masyarakat
IPTU Amirudin menambahkan bahwa penegakan hukum akan tetap dilakukan bagi siapa pun yang melanggar aturan. Namun, ia menilai bahwa pencegahan akan jauh lebih efektif jika dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh elemen masyarakat.
“Masyarakat jangan takut untuk melaporkan setiap aktivitas mencurigakan atau tindakan premanisme di lingkungan sekitar. Gerakan Cibatu Anti Kekerasan dan Premanisme bukan hanya milik Polsek, melainkan gerakan bersama. Dengan kebersamaan, kita bisa menciptakan wilayah yang aman, nyaman, dan damai,” katanya.
Seniman Musik Turut Berkontribusi
Keterlibatan seniman musik dalam talkshow ini juga menjadi poin penting. Menurut Kapolsek, seni dan musik memiliki kekuatan besar untuk menyampaikan pesan moral sekaligus menjadi sarana membangun solidaritas di tengah masyarakat. Kehadiran para seniman diharapkan mampu menularkan energi positif, terutama kepada para remaja.
Dengan adanya talkshow ini, Polsek Cibatu berharap masyarakat semakin sadar bahwa menjaga keamanan bukan hanya tugas aparat kepolisian, melainkan kewajiban bersama. Dengan kerja sama yang baik antara pihak kepolisian, keluarga, sekolah, dan masyarakat, diharapkan bisa tercipta lingkungan yang lebih aman dan harmonis.



