Nasional Wall Street Volatil, Investor Tunggu Laporan Ritel dan Kebijakan The Fed

Wall Street Volatil, Investor Tunggu Laporan Ritel dan Kebijakan The Fed

36
0

Indeks Wall Street Bergerak Stagnan di Akhir Pekan

Pada perdagangan Senin (18/8), indeks Wall Street di Amerika Serikat (AS) ditutup dengan pergerakan yang bervariasi. Hal ini terjadi setelah pekan lalu mencatatkan kenaikan beruntun. Investor tetap waspada menjelang rilis laporan keuangan dari beberapa perusahaan ritel besar serta simposium tahunan bank sentral AS di Jackson Hole.

Indeks Dow Jones Industrial Average mengalami penurunan sebesar 34,30 poin atau 0,08% menjadi 44.911,82. Sementara itu, S&P 500 turun tipis 0,01% menjadi 6.449,15. Nasdaq Composite, di sisi lain, menguat sedikit sebesar 0,03% menjadi 21.629,77.

Teori utama yang memengaruhi pasar adalah kinerja saham teknologi. Meta Platforms mengalami penurunan sebesar 2,3%, sedangkan Microsoft melemah sebesar 0,6%. Pergerakan ini menunjukkan adanya ketidakpastian di kalangan investor terkait prospek ekonomi AS.

Fokus pasar pada pekan ini tertuju pada kinerja perusahaan ritel besar seperti Home Depot, Lowe’s, Walmart, dan Target. Laporan-laporan ini akan memberikan gambaran mengenai daya beli konsumen AS. Di samping itu, ada beberapa isu yang masih menjadi perhatian, seperti tingginya valuasi saham, tarif impor, dan perlambatan pasar tenaga kerja.

Kekhawatiran Mengenai Prospek Kebijakan The Fed

Kekhawatiran terhadap prospek pemangkasan suku bunga oleh The Fed juga turut memengaruhi pasar. Scott Wren, Senior Global Market Strategist dari Wells Fargo Investment Institute, menyatakan bahwa laporan laba ritel pekan ini kemungkinan akan menunjukkan tekanan dari tarif, inflasi, dan perlambatan ekonomi. Ia menilai bahwa reli saham dalam beberapa pekan terakhir mungkin akan terhenti akibat faktor-faktor tersebut.

Investor juga sedang memperhatikan pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam acara KTT Jackson Hole. Pidato ini diharapkan dapat memberikan sinyal arah kebijakan suku bunga. Berdasarkan alat FedWatch CME, pasar memperkirakan peluang The Fed untuk memangkas suku bunga pada September 2025 mencapai 83%.

Performa Positif Dalam Dua Pekan Terakhir

Meskipun mengalami penurunan, Wall Street masih mencatatkan performa positif dalam dua pekan terakhir. S&P 500 dan Nasdaq mengalami kenaikan di empat dari lima pekan terakhir. Saat ini, saham-saham berkapitalisasi kecil menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan saham-saham besar, seiring ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga.

Beberapa faktor yang turut memengaruhi kinerja pasar antara lain perkembangan ekonomi global, stabilitas politik, dan kondisi pasar keuangan. Meski demikian, investor tetap waspada karena situasi yang dinamis dan tidak pasti.

Dengan fokus pada laporan keuangan perusahaan ritel dan pidato para pejabat bank sentral, pasar tetap mengamati perkembangan terbaru. Harapan terhadap kebijakan suku bunga yang lebih longgar mendorong optimisme di kalangan investor, meskipun masih ada tantangan yang harus dihadapi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini