Ragam Pohon Raksasa Tandai Ikon Kota Changwon Dikritik

Pohon Raksasa Tandai Ikon Kota Changwon Dikritik

59
0

Pengembangan Menara Observatorium di Changwon yang Mengundang Kontroversi

Changwon, sebuah kota di Jakarta Selatan, sedang mengembangkan proyek menara observatorium yang bertujuan untuk menarik perhatian wisatawan lokal maupun internasional. Proyek ini diberi nama Big Tree dan memiliki anggaran mencapai 34,4 miliar won atau sekitar Rp 403 miliar. Meski memiliki ambisi besar, proyek ini justru mendapat kritik dari masyarakat dan media setempat.

Awalnya, konsep pembangunan Big Tree terinspirasi dari Super Tree di Gardens by the Bay, Singapura. Destinasi tersebut dikenal dengan desain futuristik yang menggabungkan elemen ekologi dan teknologi. Namun, hasil akhir dari proyek Changwon jauh dari harapan. Bangunan yang seharusnya menyerupai pohon raksasa justru terlihat lebih pendek sekitar 40 meter. Beberapa media lokal menyebutkan bahwa dedaunan buatan yang disusun tampak belum selesai, sementara patung-patung tanaman interior terlihat jelas palsu.

Selain itu, banyak detail kecil yang tidak sesuai dengan ekspektasi. Misalnya, tanaman tiruan yang digunakan dalam dekorasi dinilai terlalu buatan. Hal ini membuat sebagian besar elemen dekoratif dianggap tidak alami. Bahkan warga setempat memberikan julukan unik bagi bangunan ini, seperti “demotri” (gabungan kata monster dan pohon) serta “drumphon” (pohon drum).

Selama proses pembangunan, beberapa perubahan desain dilakukan. Salah satunya adalah pembatalan rencana menara pusat setinggi 20 meter bernama Jeongipumsong karena alasan keselamatan. Selain itu, banyak struktur pohon buatan yang awalnya direncanakan juga tidak jadi dibangun. Perubahan ini memicu spekulasi tentang tujuan utama dari proyek ini.

Big Tree dirancang sebagai bagian dari Taman Daesang dan menjadi daya tarik untuk menarik wisatawan domestik maupun internasional ke Changwon. Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat mendorong wisatawan untuk menjelajahi kota-kota lain selain Seoul, yang sudah sangat populer.

Meski mendapat kritik, pemerintah setempat tetap berkomitmen untuk membuka Big Tree kepada publik pada Oktober 2025 secara gratis. Saat ini, proses pembangunan telah mencapai 90 persen. Pemerintah berharap dengan dibukanya bangunan ini, mereka dapat menerima masukan dari warga dan meninjau langkah-langkah tambahan.

“Kami akan menyusun langkah-langkah tambahan guna mencerminkan masukan warga,” ujar Walikota Pelaksana Changwon Jang Geum-yong. Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah akan melakukan desain ulang struktur Big Tree. Proses ini diperkirakan akan memakan waktu hingga satu tahun, dan konstruksi baru dapat dimulai pada paruh kedua tahun 2026.

Desain ulang akan dipilih melalui kompetisi nasional dan konsultasi warga. Dengan demikian, pemerintah berharap proyek ini dapat lebih sesuai dengan harapan masyarakat dan memberikan dampak positif bagi kota Changwon.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini