Kualitas Udara di Indonesia dan Dunia
Pada pagi hari Selasa (19/8), kota Tangerang Selatan, Banten, menjadi kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh, indeks kualitas udara (AQI) mencapai 171, yang berada dalam kategori tidak sehat. Pemantauan dilakukan pada pukul 07.01 WIB.
Setelah Tangerang Selatan, beberapa kota lainnya juga menunjukkan kualitas udara yang tidak sehat. Berikut daftar kota-kota tersebut:
- Tangerang Selatan: AQI 171 (tidak sehat)
- Depok: AQI 153 (tidak sehat)
- Jakarta: AQI 142 (tidak sehat bagi kelompok sensitif)
- Medan: AQI 123 (tidak sehat bagi kelompok sensitif)
- Badung: AQI 106 (tidak sehat bagi kelompok sensitif)
Sementara itu, kota dengan kualitas udara terbaik adalah Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Indeks AQI di kota ini hanya mencapai 11, yang termasuk dalam kategori baik. Palangkaraya memiliki kualitas udara yang sama baiknya dengan Kyiv, Ukraina, sebagai kota dengan kualitas udara terbaik di dunia. Kota Canberra (Australia) dan Auckland (Selandia Baru) juga masuk kategori baik dengan AQI masing-masing 12 dan 13.
Daftar Kota Berpolusi Terbesar di Dunia
Di tingkat global, kota-kota dengan kualitas udara terburuk juga tercatat. Berikut beberapa di antaranya:
- Dubai, Uni Emirat Arab: AQI 304 (berbahaya)
- Manama, Bahrain: AQI 167 (tidak sehat)
- Kinshasa, Kongo: AQI 153 (tidak sehat)
- Madrid, Spanyol: AQI 148 (tidak sehat bagi kelompok sensitif)
- Jakarta, Indonesia: AQI 142 (tidak sehat bagi kelompok sensitif)
Penjelasan Mengenai Indeks AQI
Indeks AQI menggambarkan konsentrasi polutan udara dan digunakan untuk menentukan kategori kualitas udara. Berikut rincian kategorinya:
- Kategori Baik: PM 2,5 0-50
- Kategori Sedang: PM 2,5 51-100
- Kategori Tidak Sehat bagi Kelompok Sensitif: PM 2,5 101-150
- Kategori Tidak Sehat: PM 2,5 151-200
- Kategori Sangat Tidak Sehat: PM 2,5 200-299
- Kategori Berbahaya: PM 2,5 300-500
Kategori sangat tidak sehat dapat membahayakan kesehatan bagi sebagian populasi yang terpapar, sementara kategori berbahaya bisa menyebabkan kerusakan kesehatan serius pada seluruh populasi. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memantau kualitas udara dan mengambil langkah-langkah pencegahan jika diperlukan.
