Nasional Bursa Asia Kibar, Mayoritas Indeks Melemah Ikuti Wall Street Pagi Ini

Bursa Asia Kibar, Mayoritas Indeks Melemah Ikuti Wall Street Pagi Ini

20
0

Pergerakan Bursa Asia pada Awal Pekan

Pada perdagangan Selasa (19/8/2025) pagi, bursa saham di kawasan Asia mengalami pergerakan yang beragam. Mayoritas indeks mengalami penurunan, sementara beberapa indeks menunjukkan pertumbuhan kecil. Pukul 08.20 WIB, indeks Nikkei 225 turun sebesar 198,82 poin atau 0,45% menjadi 43.524,16. Sementara itu, Hang Seng mengalami penurunan sebesar 93,22 poin atau 0,37% dengan nilai akhir 25.176,85.

Di sisi lain, indeks Taiex naik sedikit sebesar 7,45 poin atau 0,04% menjadi 24.493,76. Kospi juga mengalami penurunan, yaitu 2,99 poin atau 0,09% ke level 3.175,36. ASX 200 turun sebesar 47,17 poin atau 0,53% menjadi 8.912,10. Di pasar Singapura, indeks Straits Times naik 5,30 poin atau 0,13%. Sementara itu, FTSE Malaysia meningkat sebesar 2,25 poin atau 0,14% menjadi 1.587,61.

Pergerakan bursa Asia ini didorong oleh pelemahan pasar Amerika Serikat. Investor cenderung waspada menjelang pertemuan bank sentral yang akan diadakan di Jackson Hole. Kehati-hatian ini mencerminkan ketidakpastian terkait kebijakan moneter dan dampaknya terhadap pasar global.

Selain itu, investor juga memperhatikan perkembangan politik internasional, terutama pertemuan antara Presiden Ukraina dan Presiden AS Donald Trump. Pertemuan ini dilakukan dalam upaya untuk mengakhiri konflik Rusia di Ukraina. Kedua pemimpin tersebut juga mendorong adanya pertemuan trilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Meski begitu, pasar keuangan hanya merespons secara terbatas terhadap berita ini.

Marc Chandler, kepala strategi pasar di Bannockburn Forex di New York, menyatakan bahwa tidak ada hal besar yang terjadi dalam pertemuan tersebut. Ia menilai tidak ada informasi baru atau nyata yang muncul dari diskusi tersebut.

Sementara itu, pasar saham China terus menunjukkan tren penguatan. Hal ini didukung oleh aliran dana yang signifikan ke sektor saham. Namun, beberapa investor mulai membicarakan aliran dana yang semakin cepat dari deposito ke saham. Namun, menurut pengamatan analis Western Securities Co, mayoritas investor individu lebih memilih produk manajemen kekayaan daripada pembelian saham.

Beberapa faktor eksternal seperti stabilitas geopolitik dan kebijakan moneter tetap menjadi perhatian utama bagi para pelaku pasar. Dengan situasi yang dinamis, investor diharapkan tetap waspada dan siap menghadapi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dalam waktu dekat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini