Nasional Serangan Cepat Israel ke Qatar: 8 Pesawat F-15 dan 5 F-35, Rudal...

Serangan Cepat Israel ke Qatar: 8 Pesawat F-15 dan 5 F-35, Rudal Balistik Diluncurkan dari Laut Merah

27
0

Serangan Cepat Israel ke Doha: Pemimpin Hamas Jadi Target

Serangan yang dilakukan oleh pasukan udara Israel terhadap ibu kota Qatar, Doha, pada Selasa (9/9/2025) lalu, menimbulkan berbagai reaksi dari berbagai pihak. Menurut laporan yang diterbitkan oleh The Wall Street Journal, serangan tersebut melibatkan delapan pesawat tempur F-15 dan empat pesawat F-35. Operasi ini disebut sebagai serangan kilat yang dirancang untuk membatasi waktu respons dari Amerika Serikat.

Israel mengklaim bahwa serangan ini bertujuan untuk menargetkan para pemimpin gerakan perlawanan Palestina, Hamas, yang sedang berada di Doha. Mereka menyatakan bahwa operasi ini dilakukan karena adanya ancaman dari kelompok tersebut terhadap keamanan negara mereka. Namun, serangan ini juga diketahui dilakukan dengan menggunakan rudal balistik yang ditembakkan dari Laut Merah.

Strategi Serangan yang Cepat

Operasi tersebut dirancang agar dapat segera dilaksanakan tanpa memberi waktu bagi pihak AS untuk menghentikannya. Seorang pejabat pertahanan AS menyebut operasi ini sebagai “benar-benar tak terbayangkan” karena pengumuman serangan diberikan begitu dekat dengan peluncuran rudal hingga tidak ada cara untuk membatalkan atau menghentikan perintah tersebut.

Pihak AS kemudian langsung bisa mengetahui bahwa target serangan adalah Doha. Hal ini dilakukan dengan bantuan sensor berbasis ruang angkasa yang mampu mendeteksi tanda panas dari rudal yang ditembakkan. Serangan ini terjadi saat para pemimpin Hamas sedang berkumpul untuk membahas proposal gencatan senjata yang didukung oleh AS.

Reaksi Internasional terhadap Serangan

Serangan tersebut telah memicu kecaman internasional. Perdana Menteri Qatar menyebutnya sebagai aksi “teror negara”, sementara pernyataan pers Dewan Keamanan PBB, yang didukung oleh AS, mengutuk serangan tersebut dan menyatakan solidaritas dengan Qatar.

Meskipun demikian, AS tetap menunjukkan dukungan terhadap Israel. Pada Sabtu (13/9/2025), Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan akan membahas dampak serangan Israel terhadap Doha dengan pejabat Israel. Ia menekankan bahwa Qatar tetap menjadi mitra AS dan negara Teluk tersebut tetap “berguna” bagi Washington dalam beberapa hal.

Rubio, yang akan mengunjungi Israel dan Inggris antara 13 dan 18 September, mencatat bahwa Presiden Donald Trump tidak senang dengan serangan Israel tersebut. Meski begitu, ia menyiratkan sikap hipokrit AS yang menyatakan dukungan tetap akan diberikan terhadap Israel.

Dukungan Terhadap Israel

“Wajar jika kami tidak senang, tetapi apa yang terjadi tidak akan memengaruhi hubungan kami dengan Tel Aviv,” ujar Rubio kepada para wartawan. Ia menambahkan bahwa pembicaraannya di Israel akan berfokus pada pemahaman rencana strategis Israel, sekaligus mendesak pembebasan semua tawanan yang ditahan di Gaza “segera.”

Pernyataan menteri luar negeri itu muncul setelah Presiden AS, Donald Trump secara terbuka mengkritik serangan tersebut. Trump mengungkapkan ketidakpuasannya dan mengatakan dia “tidak senang” dengan keputusan ‘Israel’ untuk menargetkan para pemimpin Hamas di tanah Qatar.

Latar Belakang Serangan

Pada Selasa pekan lalu, Israel melancarkan serangan udara di Doha yang menargetkan para pejabat senior Hamas yang sedang bertemu untuk membahas proposal gencatan senjata yang disponsori AS untuk Gaza. Hamas kemudian mengonfirmasi kalau para pemimpin tinggi mereka selamat dari upaya pembunuhan tersebut, meskipun beberapa anggotanya tewas.

Kelompok itu menegaskan kembali komitmennya terhadap inisiatif gencatan senjata terbaru yang diajukan pada Agustus silam, dengan mengatakan pihaknya tetap siap untuk terlibat dengan proposal apa pun yang mengarah pada gencatan senjata permanen dan penarikan penuh Israel dari Gaza.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini