
Operasi Sikat Krakatau 2025: Polda Lampung Ungkap Ratusan Kasus Kejahatan
Operasi Sikat Krakatau 2025 yang digelar oleh Polda Lampung selama 14 hari, mulai dari tanggal 4 Agustus hingga 17 Agustus 2025, berhasil mencatatkan hasil yang luar biasa. Dalam waktu singkat tersebut, ratusan kasus kejahatan berhasil diungkap, termasuk pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian kendaraan bermotor (curanmor), serta penyalahgunaan senjata api ilegal.
Hasil ini disampaikan langsung oleh Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, dalam konferensi pers yang berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) Polda Lampung pada Senin, 18 Agustus 2025. Dalam kesempatan tersebut, Kapolda juga memimpin pemusnahan barang bukti senjata api ilegal dan menyerahkan secara simbolis barang bukti hasil sitaan kepada para korban kejahatan untuk dipinjam pakaikan kembali.
Tujuan dan Strategi Operasi
Operasi Sikat Krakatau merupakan operasi mandiri kewilayahan yang rutin dilaksanakan setiap tahun untuk menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif di Provinsi Lampung. Operasi ini tidak hanya menindak pelaku kejahatan, tetapi juga bertujuan sebagai upaya preventif untuk menekan ruang gerak kejahatan di wilayah tersebut.
Selama dua minggu pelaksanaan operasi, sebanyak 758 personel dikerahkan. Mereka terbagi dalam empat satuan tugas, yaitu:
- Satgas Preventif
- Satgas Preemtif
- Satgas Gakkum (Penegakan Hukum)
- Satgas Bantuan Operasional
Kolaborasi antar satuan tugas ini membawa hasil yang sangat mengesankan. Polda Lampung berhasil mengungkap seluruh Target Operasi (TO) atau 100 persen, serta menyelesaikan 1.471 kasus non-TO.
Angka Pengungkapan Kasus
Berikut rincian pengungkapan kasus selama Operasi Sikat Krakatau 2025:
- 81 TO orang terungkap seluruhnya, ditambah 237 orang non-TO
- 57 TO barang terungkap seluruhnya, ditambah 710 barang non-TO
- 163 TO tempat berhasil diungkap, ditambah 311 lokasi non-TO
- 94 TO perkara yang diselesaikan, ditambah 213 perkara non-TO
Dari segi jenis kejahatan, terdapat 266 kasus curat, 62 kasus curas, 48 kasus curanmor, dan 8 kasus penyalahgunaan senjata api ilegal yang berhasil ditangani. Sejumlah tersangka juga diamankan, yaitu sebanyak 319 orang. Selain itu, polisi berhasil menyita berbagai barang bukti, seperti:
- 9 unit mobil
- 101 unit sepeda motor
- 50 pucuk senjata api ilegal
- 58 butir amunisi
- 15 bilah senjata tajam
- Uang tunai senilai Rp16.640.000
- 72 unit handphone
- 426 barang bukti lain yang berkaitan dengan kasus kejahatan
Perbandingan dengan Tahun Sebelumnya
Capaian Operasi Sikat Krakatau 2025 menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2024, jumlah target operasi yang berhasil diungkap berjumlah 282 kasus, sedangkan pada 2025 meningkat menjadi 395 kasus. Selain itu, operasi ini juga terbukti mampu menekan angka kriminalitas di masyarakat.
Data mencatat bahwa dua minggu sebelum operasi, terdapat 202 kasus tindak pidana curat, curas, curanmor, dan penyalahgunaan senjata api ilegal. Namun, setelah operasi dilaksanakan, jumlah kasus turun drastis menjadi 72 kasus, atau berkurang sebanyak 130 kasus.
Kepedulian terhadap Masyarakat
Polda Lampung menegaskan bahwa keberhasilan operasi ini tidak hanya diukur dari banyaknya kasus yang berhasil diungkap, tetapi juga dari meningkatnya rasa aman dan nyaman di tengah masyarakat. Ke depan, kepolisian akan terus meningkatkan kualitas operasi serupa dengan melibatkan masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan masing-masing.
Kapolda Helmy menutup konferensi pers dengan menegaskan komitmennya. “Kami akan terus hadir untuk masyarakat. Operasi ini adalah bukti nyata bahwa Polri serius dalam memberantas kejahatan demi terciptanya Lampung yang aman, tertib, dan kondusif.”