Top 3 Dunia: Kematian Mahasiswa Indonesia, Hukuman Penjara Thaksin Shinawatra, dan Serangan Israel terhadap Pemimpin Hamas
Beberapa berita utama di dunia pada hari kemarin mencakup kematian seorang mahasiswa Indonesia di Austria, perintah hukuman penjara terhadap mantan perdana menteri Thailand, serta serangan militer Israel terhadap pemimpin Hamas di Doha. Berikut penjelasan lengkapnya.
Kematian Muhammad Athaya Helmi di Wina, Austria
Seorang mahasiswa Indonesia, Muhammad Athaya Helmi Nasution, meninggal di Wina, Austria, pada 27 Agustus 2025. Ia adalah anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Groningen dan saat itu sedang bertugas mendampingi delegasi Republik Indonesia dalam rangkaian pertemuan dengan otoritas setempat.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) merespons kejadian ini dengan menyampaikan duka cita atas wafatnya Athaya. Jenazahnya telah dipulangkan ke Indonesia sesuai permintaan keluarga pada 4 September. KBRI Wina bekerja sama dengan otoritas setempat dan memperoleh hasil otopsi yang menyebutkan bahwa Athaya meninggal karena dugaan kejang.
Selain itu, KBRI juga membantu pengurusan dokumen, pemulasaran bersama komunitas Islam di Wina, serta komunikasi dengan pihak keluarga. Kemlu menegaskan bahwa tugas panitia dari kalangan mahasiswa dalam kunjungan tersebut sepenuhnya dikelola oleh penyelenggara dari Indonesia.
Pengadilan Thailand Memutuskan Hukuman Penjara untuk Thaksin Shinawatra
Mahkamah Agung Thailand mengumumkan bahwa mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra harus menjalani hukuman satu tahun penjara. Putusan ini disebabkan oleh penahanannya di rumah sakit sebagai pengganti penjara yang dinilai melanggar hukum.
Majelis hakim menyatakan bahwa mengirim Thaksin ke rumah sakit tidak sah, karena penyakitnya bukanlah kondisi mendesak. Selain itu, ia sengaja memperpanjang masa tinggalnya di rumah sakit. Pengadilan kemudian memerintahkan penerbitan surat perintah untuk membawa Thaksin ke Penjara Bangkok.
Thaksin, yang berusia 76 tahun, dihukum delapan tahun penjara atas tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan setelah kembali ke Thailand pada Agustus 2023 setelah bertahun-tahun hidup dalam pengasingan.
Israel Menyerang Petinggi Hamas di Doha, Qatar
Militer Israel mengakui bahwa ledakan yang terjadi di Doha, ibu kota Qatar, merupakan upaya pembunuhan terhadap anggota pimpinan Hamas dan pejabat senior kelompok Palestina. Ini adalah serangan pertama Israel di Qatar, yang menjadi mediator dalam perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Serangan ini menandai peningkatan signifikan dalam konflik multifront Israel di Timur Tengah. Media Israel mengklaim bahwa serangan ditujukan kepada para pemimpin tinggi Hamas, termasuk Khalil al-Hayya, negosiator utama gencatan senjata di Gaza.
Israel telah melakukan serangan berkelanjutan terhadap Gaza, Lebanon, Yaman, dan Suriah, serta meluncurkan serangan harian di Tepi Barat yang diduduki. Dengan adanya serangan ini, hubungan antara Israel dan Qatar menjadi lebih tegang, meskipun Qatar tetap menjadi salah satu negara penting dalam diplomasi regional.
