
Kehilangan Legenda Tinju Inggris, Richard “Ricky” Hatton
Richard “Ricky” Hatton, seorang petinju legendaris asal Inggris, meninggal pada hari Minggu, 14 September 2025, di Hyde, Greater Manchester, dalam usia 46 tahun. Ia dikenang sebagai salah satu atlet yang memberikan kontribusi besar dalam dunia tinju dan sepak bola. Sebelum pensiun dari dunia tinju pada 2011, Hatton berhasil meraih empat gelar juara dunia yang membuatnya menjadi salah satu nama terbesar dalam sejarah olahraga.
Kabar kematian Ricky Hatton langsung mendapat respons dari berbagai pihak. Salah satunya adalah klub sepak bola Manchester City, yang menyampaikan rasa belasungkawa melalui media sosial. Mereka menulis bahwa Hatton adalah salah satu pendukung City yang paling dicintai dan dihormati. Selain itu, klub juga mengingatkan peran penting Hatton dalam memenangkan gelar juara dunia kelas welter dan welter ringan. Rasa duka ini disampaikan kepada keluarga dan kerabat Hatton selama masa sulit ini.
Untuk memberikan penghormatan, Manchester City melakukan seremoni tepuk tangan selama satu menit sebelum laga derbi melawan Manchester United di Stadion Etihad. Hal ini menjadi bentuk apresiasi atas jasa-jasa Hatton baik sebagai petinju maupun sebagai suporter klub.
Sebelumnya, Hatton pernah bertanding di Stadion City of Manchester (sekarang dikenal sebagai Stadion Etihad) saat menghadapi Juan Lazcano pada 24 Mei 2008. Pertandingan tersebut menjadi salah satu momen penting dalam karier profesionalnya.
Selain dari klub sepak bola, banyak petinju dunia dan atlet bela diri campuran juga menyampaikan rasa duka. Salah satunya adalah Amir Khan, petinju Inggris yang menyebut Hatton sebagai salah satu petinju terhebat di Inggris. Ia juga menyebut Hatton sebagai teman, mentor, dan pejuang. Dalam pesannya di akun X-nya, Amir menyampaikan terima kasih atas segala hal yang telah diberikan oleh Hatton.
Ungkapan duka juga datang dari tokoh-tokoh besar lainnya seperti Manny Pacquiao, Conor McGregor, dan Jamie Carragher. Mereka semua mengakui kehebatan Hatton dalam dunia olahraga.
Polisi Greater Manchester menyatakan bahwa tidak ada tanda-tanda mencurigakan dalam kematian Hatton. Meski demikian, penyelidikan tetap dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kematian mantan juara dunia tinju ini.
Dalam era 2000-an, Hatton menjadi salah satu petinju Inggris yang paling dikenal. Ia berhasil meraih empat sabuk juara dunia dari kelas welter ringan IBF (2005), welter ringan WBA (2006), welter WBA (2006), dan welter ringan IBO (2007). Karier profesionalnya sangat gemilang dengan 45 kali kemenangan dari 48 pertandingan, termasuk 32 kemenangan via KO.
Tiga kekalahan yang dialaminya terjadi saat melawan Floyd Mayweather Jr, Manny Pacquiao, dan Vyacheslav Senchenko. Semua pertandingan tersebut berakhir dengan kekalahan via KO. Setelah menghadapi Mayweather dan Pacquiao, Hatton sempat pensiun pada 2011. Namun, ia kembali aktif pada 2012 namun kalah dari Senchenko. Setelah itu, Hatton secara resmi pensiun dan tidak pernah menjalani pertandingan resmi lagi.