
Serangan Israel yang Menyebar ke Berbagai Negara Arab
Serangan Israel terhadap berbagai wilayah di kawasan Timur Tengah semakin memperlihatkan peningkatan intensitasnya. Dalam beberapa waktu terakhir, negara-negara Arab hanya mampu memberikan pernyataan protes tanpa tindakan nyata untuk menghentikan aksi militer pemerintahan Benjamin Netanyahu.
Selama beberapa minggu terakhir, Israel melakukan serangan rutin terhadap Gaza, Lebanon, Suriah, dan Yaman. Bahkan, sebuah drone yang diduga berasal dari Israel menyerang armada kemanusiaan yang berlabuh di Tunisia dengan tujuan membantu warga Palestina di Gaza. Serangan-serangan ini menunjukkan bahwa Israel tidak hanya fokus pada wilayah Palestina, tetapi juga meluas ke negara-negara lain di kawasan.
Di Irak dan Iran, Israel juga melakukan operasi militer. Namun, hanya kelompok Houthi di Yaman, Hizbullah di Lebanon, dan Garda Revolusi Iran yang mampu memberikan perlawanan militer. Di Jalur Gaza, kelompok Hamas bersama faksi-faksi lainnya masih berusaha menahan serangan darat Israel.
Serangan ke Suriah dan Kecaman dari Pihak Berwenang
Awal pekan ini, Israel melancarkan serangan ke Suriah. Mereka menargetkan pusat kota Homs, kota pesisir Latakia, dan kota bersejarah Palmyra. Kementerian Luar Negeri Suriah mengutuk dugaan serangan udara Israel sebagai “pelanggaran terang-terangan” terhadap kedaulatan dan stabilitas regional. Mereka menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan bagian dari rangkaian “eskalasi” yang dilakukan Israel terhadap wilayah Suriah.
Meskipun media Suriah tidak merinci skala atau dampak serangan tersebut, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan bahwa serangan Israel di dekat Homs menargetkan unit militer di selatan kota. Selain itu, banyak bangunan rusak akibat serangan Israel di Doha, Qatar, pada 9 September 2025.
Sejak penggulingan Presiden Bashar al-Assad pada bulan Desember, Israel telah melakukan ratusan serangan di Suriah. Meskipun pemerintah baru Suriah telah memulai dialog dengan Israel, serangan tetap terjadi. Pada akhir Agustus, tentara Israel meluncurkan operasi udara dan darat di selatan Damaskus. Meski Israel belum mengonfirmasi serangan tersebut, Menteri Pertahanan mereka, Katz, menyatakan bahwa pasukan beroperasi “siang dan malam” demi keamanan negara.
Serangan ke Lebanon dan Yaman
Pada awal bulan ini, SANA melaporkan bahwa tentara Israel menahan tujuh orang di provinsi Quneitra, yang menurut mereka dicurigai melakukan aktivitas teroris. Pada 8 September, setidaknya lima orang gugur dan lima lainnya terluka akibat serangan pesawat tempur Israel di Lebanon timur. Serangan ini terjadi di distrik Bekaa dan Hermel, dengan laporan dari Kantor Berita Nasional Lebanon menyebutkan setidaknya delapan serangan udara dilakukan.
Israel terus melancarkan serangan hampir setiap hari di wilayah Lebanon, khususnya di wilayah selatan. Meski gencatan senjata mengharuskan penarikan penuh dari pos perbatasan, Israel tetap mempertahankan pendudukan di lima pos tersebut. Konflik ini meletus pada 8 Oktober 2023 ketika Israel melancarkan serangan militer di Lebanon. Setelah gencatan senjata dicapai pada November 2024, lebih dari 4.000 orang telah terbunuh dan hampir 17.000 terluka.
Serangan ke Yaman dan Tunis
Kelompok Houthi Yaman mengkonfirmasi bahwa Perdana Menteri Ahmed Ghaleb Nasser al-Rahawi meninggal dalam serangan udara Israel. Kelompok yang didukung Iran mengatakan beberapa pejabat senior lainnya juga gugur ketika pasukan Israel menargetkan ibu kota Yaman, Sanaa. IDF menyatakan bahwa Rahawi dan pejabat senior Houthi lainnya “tersingkir” saat jet tempur Israel menyerang pertemuan di wilayah Sanaa.
Di Tunis, Global Sumud Flotilla, yang memiliki misi mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, melaporkan bahwa salah satu kapal armadanya dihantam oleh apa yang diyakini sebagai pesawat tak berawak. Serangan kedua dilaporkan terjadi pada Selasa. Meski Garda Nasional Tunisia menyatakan tidak ada bukti serangan, saksi mata dan video menunjukkan indikasi serangan benar-benar terjadi. Kabar beredar bahwa serangan dilakukan oleh agen Israel dari negara tetangga.