Nasional Pubex Bawa Laba Rp 11 Triliun untuk Telkom di Tengah Tantangan Ekonomi

Pubex Bawa Laba Rp 11 Triliun untuk Telkom di Tengah Tantangan Ekonomi

20
0

Komitmen Telkom dalam Transformasi Digital

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk terus menunjukkan komitmennya dalam menjalani transformasi digital meskipun menghadapi tantangan ekonomi global dan perubahan dinamika industri telekomunikasi. Dalam acara Public Expose (Pubex) 2025 yang diselenggarakan secara daring, manajemen Telkom memaparkan pencapaian kinerja semester pertama serta strategi jangka panjang untuk menjaga pertumbuhan berkelanjutan.

Wakil Direktur Utama Telkom, Muhammad Awaluddin, menjelaskan bahwa transformasi perseroan dijalankan melalui empat pilar utama. Pertama, optimalisasi portofolio infrastruktur digital. Kedua, konsolidasi bisnis untuk memperkuat posisi sebagai strategic holding. Ketiga, peningkatan keunggulan operasional dan layanan. Keempat, penguatan tata kelola dan efisiensi modal.

“Langkah ini adalah fondasi untuk menciptakan nilai jangka panjang di tengah percepatan ekonomi digital,” ujar Awaluddin.

Salah satu fokus utama Telkom adalah pengembangan Infranexia, yang merupakan identitas komersial dari InfraCo. InfraCo bertugas mengelola aset fiber nasional. Saat ini, tingkat utilisasi jaringan baru sekitar 40 persen, yang memberikan ruang besar untuk ekspansi layanan.

Menurut Direktur Strategic Business Development & Portfolio Telkom, Seno Soemadji, Infranexia bukan sekadar aset infrastruktur, melainkan platform pertumbuhan yang krusial bagi program fiberisasi Indonesia. Pengembangan ini akan membantu memperluas akses internet berkecepatan tinggi di berbagai wilayah.

Selain itu, Telkomsel sedang memperkuat strategi Fixed Mobile Convergence (FMC). Tujuannya adalah mengintegrasikan layanan mobile broadband dan fixed broadband. Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Telkomsel, Daru Mulyawan, menyampaikan bahwa penetrasi fixed broadband (FBB) masih rendah, hanya 16–17 persen.

Tahun ini, Telkomsel menargetkan tambahan 800 ribu hingga 1 juta pelanggan baru. Hingga Juni 2025, telah berhasil menambah sekitar 449 ribu pelanggan, sehingga totalnya mencapai 10 juta pelanggan.

Dari sisi kinerja keuangan, Direktur Wholesale & International Service Telkom, Honesti Basyir, melaporkan pendapatan semester I 2025 sebesar Rp73 triliun. Angka ini turun 3 persen dibanding periode sama tahun lalu. Penurunan ini dipicu oleh pelemahan makroekonomi dan pergeseran strategi dari volume ke kualitas.

Namun, profitabilitas tetap terjaga dengan EBITDA Rp36,1 triliun (margin 49,5 persen) dan laba bersih Rp11 triliun (margin 15 persen). Belanja modal tercatat 13 persen dari pendapatan, lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai 15,5 persen, sebagai hasil efisiensi tanpa mengurangi kualitas layanan.

“Kami percaya transformasi yang dijalankan berada di jalur tepat untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang, menjaga profitabilitas, sekaligus memberi layanan terbaik bagi masyarakat,” ungkap Honesti.

Transformasi Telkom mencerminkan dinamika baru sektor telekomunikasi di Indonesia: bukan hanya soal memperluas jangkauan layanan, tetapi juga bagaimana operator memaksimalkan aset digital, mengintegrasikan layanan, dan tetap menjaga kesehatan keuangan di tengah iklim ekonomi yang penuh ketidakpastian.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini