Nasional Alasan Eko Patrio Serahkan Karir Politik ke Partai, Masih Terasa Dampak Penjarahan

Alasan Eko Patrio Serahkan Karir Politik ke Partai, Masih Terasa Dampak Penjarahan

58
0

Kembali ke Keluarga, Eko Patrio Serahkan Nasib Politik pada Partai

Setelah mengalami peristiwa penjarahan di rumahnya, politisi sekaligus komedian Eko Patrio kini lebih fokus pada keluarganya. Insiden tersebut terjadi pada 30 Agustus 2025, ketika rumah anggota DPR RI yang berlokasi di Jalan Karang Asem I, Kuningan, Jakarta, menjadi sasaran aksi massa. Penjarahan ini dipicu oleh kemarahan masyarakat terhadap isu tunjangan rumah bagi anggota DPR.

Penjarahan adalah tindakan mengambil atau mencuri barang milik orang lain secara paksa, biasanya terjadi dalam situasi krisis seperti bencana alam, perang, atau kerusuhan sosial. Tindakan ini sering kali dilakukan oleh sekelompok orang dan bertujuan untuk menguasai harta benda secara melawan hukum.

Situasi semakin memanas setelah video yang menunjukkan beberapa anggota DPR RI sedang berjoget di Sidang Tahunan MPR beredar. Video ini dinilai tidak sensitif dengan penderitaan masyarakat yang merasa tidak puas dengan pengelolaan dana negara.

Bukan hanya kehilangan barang berharga, Eko Patrio juga dinonaktifkan sebagai anggota DPR RI oleh Partai Amanat Nasional (PAN). Kini, ia pasrah dengan karier politiknya. Pemilik nama lengkap Eko Hendro Purnomo itu memilih menyerahkan semua kepada keputusan partai politik yang kini menaunginya.

“Urusan itu saya serahkan kepada partai politik aja,” ujar Eko Patrio, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Sabtu (13/9/2025). Ia menyatakan bahwa saat ini ia hanya fokus pada keluarga. Pria kelahiran Nganjuk, Jawa Timur, ingin lebih dekat dengan istri dan anak-anaknya.

“Saya udah nggak ngurusin yang lain. Sekarang yang penting adalah saya dekat sama keluarga saya aja,” kata Eko. Soal karier politiknya, ia mengaku pasrah dan menyerahkan semua pada ketua partainya.

“Iya, saya lillahi taala. Saya serahkan semuanya. Saya sebagai baik anggota dewan atau sebagai apa, saya serahkan kepada Ketum saya Pak Zulkifli Hasan,” tutur Eko. Suami Viona Rosalina ini menekankan bahwa prioritas utamanya saat ini adalah memperbaiki kondisi psikis anak dan istri.

Sebab setelah insiden penjarahan tersebut, mental keluarga Eko pun turut terguncang. “Saya sekarang ingin lebih memperbaiki psikologis anak-anak saya, memperbaiki psikologis istri saya. Itu yang lebih penting. Semua ya lebih untuk keluarga aja,” tambahnya.

Ketika ditanya apakah berniat mundur dari dunia politik, Eko memberikan jawaban yang konsisten. Ia tegas mengatakan, pilih mengikuti keputusan dari partainya. “Udah saya serahkan semuanya sama partai politik saya. Saya sekarang lebih ke keluarga aja,” tegasnya.

Terpenting bagi Eko saat ini, ia dapat evaluasi diri. Selain itu, pria yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PAN 2024–2029 itu hanya ingin lebih banyak waktu dengan keluarga. “Saya yang penting bagaimana kami sekeluarga sekarang ke depannya akan mengevaluasi diri. Terus kalau bicara mau ngapain lagi, saya sekarang mau dekat sama keluarga aja dulu.”

Eko Patrio juga meminta maaf kepada pelaku penjarahan rumahnya. Pada Jumat malam, (12/9/2025), ia mendatangi Polda Metro Jaya untuk mengajukan penangguhan penahanan terhadap salah satu pelaku penjarahan rumahnya. Meski ada tujuh pelaku yang telah diamankan, Eko hanya mengajukan pembelaan khusus untuk salah satu pelaku yang bernama Rian.

“Iya. Jadi ada kurang lebih ada tujuh ya, kata Bapak Kepolisian tadi, Bapak Penyidik, bahwa ada tujuh. Tetapi sementara saya konsen dengan yang Rian,” ujar Eko. Pelawak dari grup Patrio ini menekankan bahwa dirinya tidak ingin memperpanjang masalah dengan para pelaku lain dan lebih memilih menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum.

“Kalau yang lainnya sih saya sebenarnya ya sudahlah, memaafkan. Tetapi kan semuanya tergantung dengan Bapak Kepolisian. Karena Bapak Kepolisian juga punya hak terkait dengan masalah proses hukum ini. Ini termasuk Rian,” lanjut Eko. Ia mengakui bahwa jumlah pelaku bisa saja bertambah seiring perkembangan penyelidikan yang dilakukan polisi.

“Iya, tujuh ini termasuk Lian dan masih berkembang lagi, masih ada lagi,” tambahnya. “Tetapi sementara sudah tujuh yang diproses ya. Dan saya, ya kalau pasti memaafkan, ya pasti memaafkanlah. Tapi semua saya kembalikan kepada Kepolisian, dalam hal ini Polda Metro Jaya,” pungkas Eko.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini