Nasional Tom Lembong: Budaya Politik Saat Ini Sangat Jahat, Apakah Ada Kriminalisasi di...

Tom Lembong: Budaya Politik Saat Ini Sangat Jahat, Apakah Ada Kriminalisasi di Masa Lalu?

96
0

Budaya Politik yang Dianggap Jahat di Era Sekarang

Tom Trikasih Lembong, yang lebih dikenal sebagai Tom Lembong, menyampaikan pandangan bahwa budaya politik dalam pemerintahan saat ini memiliki sifat yang sangat jahat. Menurut mantan Menteri Perdagangan ini, budaya seperti ini tidak pernah terjadi pada masa presiden sebelumnya.

Menurutnya, salah satu contoh nyata dari budaya politik yang jahat adalah adanya kriminalisasi terhadap teknokrat. Teknokrat adalah individu dengan keahlian teknis atau ilmiah yang mendalam dan berperan penting dalam pemerintahan atau manajemen publik. Mereka biasanya dipercaya untuk membuat kebijakan atau mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan ilmiah, data, dan logika, bukan karena alasan politik, ideologi, atau kepentingan pribadi.

Secara umum, teknokrat merupakan para ahli di bidangnya, seperti ekonomi, teknik, atau sains. Mereka menggunakan pengetahuan profesional mereka untuk menyelesaikan masalah publik secara efisien dan rasional. Terkadang, teknokrat juga menjadi pejabat publik, tetapi cara pengambilan kebijakan mereka didasari oleh perhitungan rasional dan ilmiah, bukan hanya ideologi politik atau kepentingan tertentu.

Tom Lembong menegaskan bahwa di era presiden-presiden sebelumnya, mulai dari zaman Habibie hingga era Presiden lainnya, budaya politik Indonesia tidak sejahat seperti saat ini. Ia mengatakan, “Kita coba ingat, di era Ibu Mega, bahkan di zamannya Pak Habibie. Eranya Pak Habibie mana ada teknokrat-teknokrat dipenjarain. Di eranya Gus Dur, eranya Bu Mega, eranya Pak SBY tidak ada (teknokrat dikriminalisasi).”

Ia juga menyebutkan bahwa di era Jokowi periode awal, kriminalisasi terhadap teknokrat tidak terjadi. Meskipun ia mengakui bahwa banyak pejabat negara yang terlibat korupsi dan akhirnya dipenjara. “Dan Pak Jokowi periode pertama juga ada menteri-menteri atau gubernur-gubernur yang kena OTT KPK,” katanya.

Namun, menurut Tom Lembong, kriminalisasi secara masif terhadap teknokrat baru terjadi di era saat ini. Salah satu contoh yang ia anggap sebagai kriminalisasi adalah penetapan tersangka terhadap Nadiem Makarim. Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) itu ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook pada periode 2019-2022. Kerugian negara yang diakibatkan oleh korupsi ini ditaksir mencapai Rp1,93 triliun.

“Kriminalisasi seluas ini dan se-high profile dan dengan jumlah segini, ya. Setelah saya baru selesai (terjerat kasus), lanjut Nadiem,” ujarnya.

Meski begitu, ia yakin bahwa budaya politik semacam ini akan hilang ke depannya di Indonesia. Menurutnya, budaya politik sejahat ini bukanlah budaya bangsa Indonesia. “Hanya dalam beberapa waktu terakhir ini, ada radikalisasi dan fanatisme menjadi seekstrem ini dan sampai menghalalkan segala cara. Nggak usah khawatir kok, ini pasti akan berlalu,” tambah Tom Lembong.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini