
Strategi Jasa Marga dalam Investasi Jalan Tol dan Pengelolaan Dana
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) terus memperluas perannya dalam pembangunan jalan tol di Indonesia. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan berinvestasi di ruas jalan tol yang dibangun oleh BUMN Karya, salah satu perusahaan konstruksi pelat merah. Direktur Utama JSMR, Rivan A Purwantono, menjelaskan bahwa perseroan akan tetap aktif dalam proyek infrastruktur ini.
Salah satu strategi utama JSMR adalah fokus pada pengembangan jalan tol yang terhubung dengan jalan tol eksisting. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja operasional. Selain itu, JSMR masih akan mengalokasikan sumber daya utamanya pada proyek jalan tol di Pulau Jawa, yang merupakan wilayah dengan permintaan tinggi terhadap infrastruktur transportasi.
Untuk memastikan keberhasilan investasi, JSMR melakukan studi mendalam sebelum menentukan ruas jalan tol baru yang akan dibiayai. Studi tersebut bertujuan untuk mengevaluasi prospek jangka panjang dari setiap proyek. Investasi dalam jalan tol baru tentu memiliki dampak signifikan terhadap kemampuan finansial perusahaan, sehingga pemilihan proyek harus dilakukan secara hati-hati.
Rivan menyampaikan bahwa JSMR terbuka untuk berinvestasi dalam proyek jalan tol baru, meskipun hanya dengan porsi minoritas. Ini menjadi bagian dari strategi diversifikasi portofolio dan memperkuat posisi perusahaan di pasar jalan tol.
Anggaran Belanja Modal dan Progres Pembangunan
Dalam semester pertama tahun 2025, JSMR telah menyerap anggaran belanja modal (capital expenditure/ capex) sebesar Rp 4,95 triliun. Anggaran ini digunakan untuk pembangunan berbagai ruas jalan tol yang sedang berlangsung. JSMR memperkirakan bahwa penyerapan dana capex hingga akhir tahun 2025 akan mencapai antara Rp 10 triliun hingga Rp 12 triliun.
Namun, realisasi anggaran ini sangat bergantung pada progres konstruksi masing-masing ruas jalan tol. Beberapa proyek yang sedang dikembangkan antara lain:
- Tol Jakarta-Cikampek II Selatan
- Tol Jogja-Bawen
- Tol Solo-Yogya
- Tol YIA-Kulonprogo
- Tol Probolinggo-Banyuwangi
- Tol Akses Patimban
Selain itu, kemajuan pembebasan lahan juga dipengaruhi oleh alokasi anggaran dari pemerintah. Ketergantungan ini menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga progres pembangunan jalan tol.
Peningkatan Kinerja di Sisa Tahun 2025
JSMR juga tengah menyiapkan strategi untuk meningkatkan kinerja di sisa tahun 2025. Meskipun liburan lebih sedikit di semester kedua dibandingkan semester pertama, lalu lintas di jalan tol regional metropolitan tetap ramai. Hal ini disebabkan oleh karakteristik jalan tol di wilayah tersebut, yang mayoritas digunakan sebagai jalur komuter dan mengalami kepadatan saat hari kerja.
Untuk mencapai target pendapatan, JSMR berupaya menjaga standar pelayanan minimum (SPM) serta mempertimbangkan dampak penyesuaian tarif jalan tol. Dengan demikian, perusahaan dapat memastikan stabilitas pendapatan meski ada perubahan regulasi atau situasi ekonomi.
Divestasi Aset sebagai Strategi Finansial
Divestasi aset jalan tol menjadi salah satu langkah penting yang dilakukan oleh BUMN Karya. Tujuan utamanya adalah untuk menambah arus kas perusahaan serta memenuhi kewajiban keuangan. Dengan demikian, JSMR dan BUMN Karya dapat menjaga keseimbangan finansial dan tetap beroperasi secara optimal.