
Kementerian Perindustrian Masih Berupaya Terbitkan Aturan Subsidi Sepeda Motor Listrik
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) masih berkomitmen untuk menerbitkan aturan subsidi sepeda motor listrik pada tahun ini. Namun, hingga saat ini, pemerintah belum menentukan jadwal resmi terkait penerbitan insentif tersebut. Hal ini dilakukan karena perlu adanya koordinasi yang lebih intensif antar kementerian dan lembaga terkait.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin, Mahardi Tunggul Wicaksono mengungkapkan bahwa pihaknya masih dalam proses komunikasi dengan berbagai instansi. Proses koordinasi ini mencakup rapat formal, surat resmi, hingga pertemuan informal guna memastikan kebijakan yang akan diterbitkan dapat sesuai dengan kebutuhan industri.
“Kami masih menunggu arahan terkait penerbitan aturan insentif sepeda motor listrik. Namun, kami berharap kebijakan tersebut dapat terbit tahun ini karena sudah menjadi kebutuhan industri,” ujar Tunggul di kantornya, Senin (25/8).
Meski begitu, Tunggul menyatakan bahwa anggaran subsidi sepeda motor listrik tidak menjadi penghalang. Menurutnya, dana insentif tersebut dapat dipenuhi melalui tiga jalur, yaitu perubahan anggaran pendapatan dan belanja negara 2025, revisi anggaran Kemenperin, atau penambahan anggaran oleh Kementerian Keuangan.
Sebelumnya, Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza menyampaikan bahwa subsidi sepeda motor listrik diharapkan segera terbit bulan ini. Anggaran yang dialokasikan mencapai Rp 250 miliar untuk sekitar 36.000 unit motor listrik. Faisol menjelaskan bahwa subsidi akan diberikan setelah masa libur sekolah berakhir. Meskipun demikian, ia belum bisa memastikan kapan subsidi tersebut akan berakhir.
Namun, pemberian subsidi motor listrik telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Keuangan. Pada tahun 2023, nilai subsidi motor listrik mencapai Rp 1,75 triliun, sedangkan pada 2024 meningkat menjadi Rp 5,25 triliun. Dalam dua tahun terakhir, ada dua bentuk subsidi, yaitu pembelian baru sebanyak 200 ribu unit dan konversi motor konvensional sebanyak 50.000 unit.
Pada 2024, kuota pembelian baru motor listrik bersubsidi naik menjadi 600 ribu unit, sementara konversi motor konvensional mencapai 150 ribu unit. Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) mencatat bahwa penjualan motor listrik pada 2023 hanya mencapai 8.000 unit, dan meningkat menjadi sekitar 63 ribu unit pada tahun lalu.
Faisol juga mengungkapkan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat ragu memberikan subsidi pembelian motor listrik pada tahun ini. Alasannya adalah karena subsidi yang diberikan pada periode sebelumnya belum sepenuhnya digunakan. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan dalam penyusunan anggaran subsidi tahun ini.


















































