Ciri Khas Common Green Darner
Capung kecil dengan ukuran hanya 8 sentimeter ini memiliki kemampuan migrasi yang luar biasa, hingga ratusan kilometer. Mereka dikenal dengan nama umum common green darner. Spesies ini termasuk dalam famili Aeshnidae dan memiliki nama ilmiah Anax junius. Dengan banyaknya jenis capung di dunia, penting untuk mengetahui ciri khas mereka agar bisa mengidentifikasinya dengan mudah.
Warna dadanya hijau polos tanpa corak. Jantan dewasa memiliki perut berwarna biru keunguan, sedangkan jantan muda dan betina memiliki warna perut cenderung cokelat kemerahan. Namun, dalam beberapa kasus, ada betina yang perutnya mirip dengan jantan. Sayap mereka bening dan akan berubah menjadi kuning kecokelatan saat bertambah tua, terutama pada betina. Setelah memahami ciri-cirinya, mari kita kenali lebih jauh tentang spesies ini.
Habitat Umum Common Green Darner
Common green darner dapat ditemukan di berbagai habitat. Penyebarannya mencakup seluruh daratan Amerika Serikat dan bagian selatan Kanada. Terkadang, mereka juga bisa mencapai Panama, terutama saat musim dingin. Populasi juga terdapat di Hawaii dan Karibia. Nimfa mereka berkembang di danau, kolam, dan aliran sungai. Capung dewasa sering terlihat di sekitar tempat tersebut. Karena kemampuan terbangnya yang baik, spesies ini juga mengunjungi padang rumput, hutan, bahkan area perkotaan.
Perilaku Migrasi
Bukan hanya burung yang bermigrasi, tetapi capung juga melakukannya! Perlu diketahui bahwa penyebaran yang luas dan perilaku migrasinya membuat peneliti kesulitan mempelajari seluruh siklus hidupnya. Menurut penelitian terbaru, siklus hidup tahunan mereka mungkin terdiri dari tiga generasi. Generasi pertama berada di bagian selatan wilayah penyebarannya ketika musim semi, lalu bermigrasi ke utara sepanjang musim semi dan musim panas. Generasi kedua berada di bagian utara ketika musim panas dan bermigrasi ke selatan di musim gugur. Sementara itu, generasi ketiga menetap di selatan selama musim dingin dan tidak bermigrasi.
Kemampuan Terbang yang Luar Biasa
Kemampuan terbang yang baik sangat berkaitan dengan kemampuan migrasinya. Penelitian pada tahun 2019 menggunakan pemancar radio mini di wilayah Great Lakes dan melacaknya melalui Motus Wildlife Tracking System menunjukkan bahwa mereka bisa terbang dengan kecepatan 16 km/jam. Dengan kecepatan itu, peneliti menemukan bahwa common green darner bisa bermigrasi hingga 140 kilometer per hari. Analisis isotop stabil pada spesies yang dikumpulkan antara Ontario hingga Meksiko pada musim gugur menunjukkan bahwa 90 persen capung bergerak ke selatan dengan jarak tempuh rata-rata 900 kilometer.
Pola Makan dan Perkawinan
Common green darner adalah pemburu udara yang terampil. Capung dewasa banyak mengonsumsi berbagai serangga terbang seperti lalat, nyamuk, ngengat, kupu-kupu, capung kecil, dan lalat may. Saat masih berupa larva air, mereka memakan serangga air kecil, ikan kecil, dan kecebong.
Pada musim kawin, jantan akan terbang rendah di area basah untuk mencari betina. Proses kawin terjadi dalam posisi mating wheel, yaitu ketika ujung perut jantan menempel di kepala betina, lalu betina melengkungkan perutnya untuk mengambil sperma dari bagian perut jantan. Setelah itu, betina memutus ujung perutnya, tetapi masih menempel pada jantan. Dalam posisi tersebut, betina meletakkan ratusan telur ke tanaman membusuk di air. Telur akan menetas menjadi larva air setelah sekitar satu minggu. Larva akan berganti kulit hingga belasan kali sebelum akhirnya naik ke daratan dan berubah menjadi capung dewasa.
Hewan kecil ini ternyata memiliki kemampuan luar biasa, termasuk kemampuan migrasi hingga 900 kilometer. Sayangnya, kamu mungkin tidak bisa melihatnya di Indonesia kecuali dalam kondisi tertentu, misalnya saat bermigrasi dan diterpa badai sehingga keluar dari jalur migrasinya. Saat ini, populasinya stabil dan diklasifikasikan sebagai least concern oleh IUCN.
