Daerah Pangan untuk Semua: GEMA PANGAN Menggagas Kemandirian Pangan Desa

Pangan untuk Semua: GEMA PANGAN Menggagas Kemandirian Pangan Desa

2
0
Gerakan Mandiri Pangan: upaya Kemendes PDTT memperkuat ketahanan pangan, Kamis 4/9/2025

Indonesiadiscover.cpm, Bogor  –  Kementerian desa, pembangunan daerah Tertinggi (Kemendes PDT) melalui Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan menggelar kegiatan Piloting Gerakan Mandiri Pangan (GEMA PANGAN). Acara ini berlangsung di Kantor Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (4/9/2025).

Direktur Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan, Andrey Ikhsan Lubis, menegaskan pentingnya kemandirian pangan sebagai kebutuhan pokok masyarakat.

“Bicara pangan bicara hajat hidup warga, ketersediaan pangan sederhananya jika saya bayangkan ketika masyarakat dapat membeli dan mengonsumsi pangan itu sendiri pada kondisi darurat sekalipun,” ujar Andrey dalam sambutannya.

Andrey juga menyoroti kondisi geopolitik global yang tidak menentu, yang berpotensi berdampak pada cadangan pangan pemerintah. Jika tidak diantisipasi, hal ini bisa memicu kelangkaan pangan yang berimbas langsung pada masyarakat.

Camat Jonggol, Andri Rahman, menjelaskan bahwa sektor peternakan menjadi tulang punggung ekonomi wilayahnya. Bahkan, dua desa yakni Jonggol dan Sukamaju sudah menjadi pemasok Program Makan Bergizi Gratis dari pemerintah.

“Tahun 2024, Kecamatan Jonggol didominasi sektor peternakan (domba, ikan lele, ayam dan bebek). Sudah ada 2 dari 14 desa se-Kecamatan Jonggol sebagai pemasok Program Makan Bergizi Gratis yakni Desa Jonggol dan Desa Sukamaju. Harapannya selain menurunkan stunting di desa, agar program Pemerintah Pusat memiliki nilai keberlanjutan dan menambah PADes bagi desa sehingga desa bisa menjadi mandiri secara ekonomi,” terang Andri.

Menurutnya, keberhasilan desa dalam mendukung ketahanan pangan tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes).

Sebagai bentuk dukungan, Kemendes PDTT telah mengeluarkan Kepmendes Nomor 3 Tahun 2025 yang mengamanatkan alokasi minimal 20 persen dana desa untuk kegiatan ketahanan pangan melalui pengelolaan BUMDes atau lembaga ekonomi lainnya.

Andrey menambahkan, desa perlu membangun ekosistem pasar yang saling melengkapi agar ketahanan pangan bisa berkelanjutan.

“Ekosistem pasar harus sinergi, ketika satu desa memiliki komoditas, maka desa lain sebaiknya tidak meniru komoditas yang sudah ada, melainkan menciptakan ekosistem lain seperti pasar, pabrik packaging, atau offtaker. Dengan begitu, kebutuhan pangan desa terpenuhi sekaligus menambah nilai ekonomi warga,” imbuh Andrey.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya pemanfaatan pangan lokal, partisipasi masyarakat, dan penguatan kelembagaan desa.

Solusi praktis saat ini untuk memulihkan ketahanan pangan dimulai dari pemanfaatan potensi pangan lokal, partisipasi masyarakat, dan penguatan kelembagaan (BUMDes, koperasi, pasar). Goals yang diharapkan adanya jaminan bagi petani, pelaku pasar dan pasar itu sendiri menjadi satu kesatuan ekosistem yang saling mengisi dan mendukung ketahanan pangan,” tegas Andrey.

Program GEMA PANGAN diharapkan mampu menjadi percontohan bagi daerah lain dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dari lingkup desa, sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor.

 

Penulis: Rizky Arif Santoso

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini