Nasional Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi: Dinamika Ekonomi di Ujung Timur Jawa

Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi: Dinamika Ekonomi di Ujung Timur Jawa

17
0

Proyek Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi: Gerbang Transformasi Ekonomi di Jawa Timur

Proyek jalan tol Probolinggo–Banyuwangi tidak hanya sekadar pembangunan infrastruktur, tetapi juga menjadi pintu gerbang menuju transformasi ekonomi di wilayah timur Jawa Timur. Ruas jalan sepanjang 175,46 kilometer ini direncanakan mampu memangkas waktu tempuh perjalanan secara signifikan, sekaligus mendorong pertumbuhan kawasan industri, pariwisata, dan logistik.

Sebelum adanya jalan tol, perjalanan dari Probolinggo ke Banyuwangi memakan waktu sekitar lima jam melalui jalur arteri. Dengan hadirnya jalan tol, waktu tempuh diperkirakan bisa dipangkas menjadi hanya dua jam. Percepatan ini diyakini menjadi daya tarik bagi investasi baru, terutama di sektor agribisnis dan pariwisata. Banyuwangi sendiri sudah dikenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia, sehingga kehadiran jalan tol akan semakin memperkuat daya tariknya.

Selain itu, jalan bebas hambatan ini juga akan memperkuat konektivitas antarwilayah. Probolinggo yang merupakan sentra perdagangan, Paiton dengan kawasan energi, serta Banyuwangi sebagai pintu gerbang internasional melalui Pelabuhan Ketapang dan Bandara Blimbingsari, semuanya akan saling terhubung lebih cepat dan efisien.

Percepatan Konstruksi Tahap Pertama

Tahap pertama proyek ini mencakup ruas Probolinggo–Besuki sepanjang 49,68 km. Hingga akhir Juli 2025, progres konstruksi telah mendekati 90% di beberapa seksi. Seksi Kraksaan–Paiton bahkan hampir rampung dengan capaian di atas 97%. Dengan pembebasan lahan yang telah mencapai 99%, pemerintah optimistis bahwa jalan tol ini dapat digunakan pada akhir 2025.

Di tahap pertama ini juga akan dilengkapi dengan tiga gerbang tol dan simpang susun di Kraksaan, Paiton, dan Besuki. Kehadiran simpang susun ini diharapkan dapat memudahkan akses masyarakat lokal tanpa harus keluar dari jalur utama.

Akselerasi Distribusi Logistik

Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa jalan tol ini menjadi tulang punggung distribusi logistik. Dengan waktu tempuh yang lebih singkat, biaya transportasi diperkirakan akan turun drastis. Hal ini tentu berdampak pada harga barang yang lebih kompetitif sekaligus membuka peluang tumbuhnya pusat-pusat ekonomi baru di sepanjang jalur tol.

Pintu Menuju Tahap Kedua

Setelah tahap pertama selesai, proyek akan dilanjutkan ke tahap kedua yang mencakup ruas sepanjang 126,10 km dari Besuki hingga Banyuwangi. Jika selesai, keberadaan jalan tol ini akan menjadi jalur vital penghubung antara Jawa Timur dengan Bali, sekaligus memperkuat posisi Jawa Timur sebagai salah satu motor ekonomi nasional.

Dengan perkembangan pesat yang terjadi, masyarakat setempat berharap bahwa jalan tol Probolinggo–Banyuwangi tidak hanya mempercepat perjalanan, tetapi juga menghadirkan peluang kerja baru dan meningkatkan taraf hidup di kawasan timur Pulau Jawa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini