Ragam Dalang Pembunuhan Kepala Cabang BRI Ternyata Juga Pemilik Bisnis Aplikasi Bimbel dan...

Dalang Pembunuhan Kepala Cabang BRI Ternyata Juga Pemilik Bisnis Aplikasi Bimbel dan Teknologi

26
0

Penangkapan Otak Pembunuhan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih

Kasus pembunuhan terhadap Muhammad Ilham Pradipta, Kepala Cabang BRI Cempaka Putih, kini menjadi perhatian besar masyarakat. Polisi berhasil menangkap pelaku utama dari aksi keji ini, yaitu Dwi Hartono (DH), seorang pebisnis yang ternyata memiliki perusahaan di bidang teknologi dan pendidikan. Penangkapan ini menambah daftar panjang kasus kriminal yang melibatkan tokoh dengan latar belakang tidak terduga.

Dwi Hartono, Pebisnis Teknologi yang Jadi Tersangka

Dwi Hartono ditetapkan sebagai tersangka bersama tiga rekan lainnya, yakni YJ, C, dan AA, dalam kasus penculikan dan pembunuhan terhadap Ilham. DH dikenal memiliki dua perusahaan, yaitu PT Hartono Mandiri Makmur dan PT Digitalisasi Aplikasi Indonesia (DAI) dengan platform bimbingan belajar online bernama Guruku. Bisnis tersebut beroperasi dari rumah mewahnya di Kompleks Kota Wisata, Gunung Putri, Bogor. Logo Guruku juga terpampang jelas di depan kediamannya. Menurut tetangga, rumah tersebut sering dikunjungi tamu bisnis dan karyawan yang bekerja untuk DH.

Guruku, Aplikasi Pendidikan Buatan Tersangka

Guruku merupakan platform pendidikan nonformal yang menyediakan layanan bimbingan belajar bagi pelajar, pelatihan guru, serta program pembelajaran bisnis untuk UMKM. Selain itu, PT Hartono Mandiri Makmur milik DH bergerak di bidang pengembangan software dan aplikasi. Namun, salah satu situs terkait usahanya disebut tidak dapat diakses lagi sejak kabar penangkapannya tersebar.

Seorang rekannya, Dwi Tanto, mengaku kaget mendengar DH terlibat dalam kasus pembunuhan. Ia menyebut DH kerap membicarakan bisnis pendidikannya dan jarang terlibat dalam masalah pribadi. Tanto bahkan sempat datang ke rumah DH untuk memastikan kabar tersebut, namun menurut asisten rumah tangga, DH sedang berada di luar kota saat itu.

Penangkapan Para Pelaku

Penangkapan DH dan kelompoknya dilakukan oleh Subdit Jatanras Polda Metro Jaya pada 23 Agustus 2025 di Solo, Jawa Tengah. Sementara pelaku lain, berinisial C, berhasil diringkus sehari kemudian di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Sebelumnya, polisi juga sudah mengamankan empat orang eksekutor penculikan. Mereka ditangkap di beberapa lokasi, termasuk Jakarta Pusat dan NTT. Salah satu pelaku bahkan ditangkap di bandara saat hendak melarikan diri keluar daerah.

Kronologi Penculikan dan Pembunuhan

Muhammad Ilham Pradipta diculik pada 20 Agustus 2025 di area parkir kantor pusat PT Lotte Mart Indonesia, Ciracas, Jakarta Timur. Esok harinya, ia ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan. Tangan dan kakinya terikat, sementara bagian wajah dililit lakban. Fakta ini memperkuat dugaan bahwa penculikan sudah direncanakan secara matang oleh para pelaku.

Motif dan Gaya Hidup Tersangka

Polisi masih mendalami motif di balik aksi pembunuhan ini. Sejumlah dugaan mengarah pada persoalan bisnis dan utang. Dwi Hartono diketahui memiliki gaya hidup mewah dengan kepemilikan rumah besar dan usaha yang cukup dikenal di kalangan pengusaha pendidikan digital. Namun, sejumlah informasi menyebutkan jika bisnisnya belakangan mulai mengalami masalah keuangan. Hal ini kemungkinan menjadi salah satu latar belakang mengapa ia terjerat kasus kriminal besar. Aparat kepolisian menegaskan penyidikan masih berjalan untuk mengungkap sepenuhnya motif dan aktor lain yang mungkin terlibat.

Dampak Kasus Bagi Dunia Pendidikan Digital

Terungkapnya nama besar Guruku dalam kasus ini membuat sejumlah pihak khawatir akan citra dunia pendidikan digital di Indonesia. Beberapa pengamat menilai, kasus kriminal yang menyeret pemilik aplikasi pendidikan bisa merusak kepercayaan publik. Meski demikian, layanan bimbel online tersebut diyakini masih beroperasi, meskipun aktivitasnya menurun sejak penangkapan sang pendiri.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini