
Perubahan Nama Punggung Erling Haaland: Kehormatan pada Tradisi Keluarga
Erling Haaland, striker Manchester City yang dikenal dengan kehebatannya di lapangan, kini resmi mengubah nama punggungnya saat membela tim nasional Norwegia. Perubahan ini tidak hanya menjadi sorotan di kalangan penggemar sepak bola, tetapi juga menunjukkan peran penting dari tradisi keluarga dalam kehidupan seorang atlet.
Dalam perubahan ini, Haaland akan menggunakan nama Braut Haaland di jersey timnas Norwegia. Sebelumnya, dia hanya menggunakan nama Haaland. Keputusan ini bukan tanpa alasan, melainkan bagian dari tradisi yang dijunjung tinggi di Norwegia. Banyak orang di sana memakai gabungan nama keluarga dari ayah dan ibu. Dalam kasus Haaland, nama Braut berasal dari ibunya, Gry Marita Braut, yang pernah menjadi atlet heptathlon terkenal di Norwegia pada era 1990-an.
Sementara itu, ayah Haaland, Alfie Haaland, juga memiliki latar belakang sebagai pesepak bola profesional. Ia pernah bermain untuk Manchester City antara tahun 2000 hingga 2003. Keputusan Erling untuk mengganti nama punggungnya dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap asal usul keluarganya.
Pelatih timnas Norwegia, Stale Solbakken, menyatakan bahwa keputusan ini tidak sulit dipahami. Menurutnya, Braut adalah nama asli Haaland, dan sekarang tidak lagi menjadi hal yang asing. Solbakken bahkan mengaku belum tahu tentang perubahan ini hingga saat ini.
Perubahan ini akan pertama kali terlihat dalam laga persahabatan Norwegia melawan Finlandia pada 4 September mendatang. Selanjutnya, Haaland akan tampil dengan nama Braut Haaland dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia melawan Moldova pada 9 September 2025.
Contoh Lain Pesepak Bola yang Menggunakan Nama Alias
Tidak hanya Haaland, beberapa pesepak bola lain juga pernah mengubah nama punggung mereka. Misalnya, Pele, yang dikenal dengan nama panggilannya, bukan nama aslinya Edson Arantes do Nascimento. Sementara itu, Hulk, yang bernama asli Givanildo Vieira de Sousa, memilih menggunakan julukan masa kecilnya sebagai identitas resmi di lapangan.
Ben Brereton Diaz juga mengikuti jejak serupa dengan menambahkan nama ibunya (Diaz) dan tampil dengan nama lengkap tersebut di jersey. Dele Alli sempat memilih menggunakan nama Dele di jersey Tottenham karena tidak ingin memakai nama keluarga. Joan Roman bahkan secara hukum mengganti namanya menjadi Goku dan langsung memakainya di seragam klubnya.
Andrew Cole juga pernah meninggalkan nama Andy untuk tampil sebagai Andrew pada musim 2000/2001, meskipun akhirnya kembali menggunakan nama Andy. Nama alias ini menunjukkan bagaimana identitas pribadi, tradisi, atau bahkan budaya pop dapat melekat kuat hingga menjadi bagian resmi dalam karir sepak bola.
Karier yang Semakin Bersinar
Dengan performa impresif bersama klub dan negaranya, serta gaya hidup glamor di luar lapangan, Haaland semakin mengukuhkan statusnya sebagai salah satu bintang sepak bola terbesar dunia. Perubahan nama Erling menjadi Braut Haaland menjadi babak baru dalam kariernya.
Tradisi, prestasi, dan gaya hidup mewah seolah menyatu dalam perjalanan sang bomber yang saat ini semakin bersinar di laga internasional. Dengan langkah ini, Haaland tidak hanya menunjukkan komitmennya terhadap asal usul keluarganya, tetapi juga menegaskan posisinya sebagai pemain yang memiliki makna lebih dari sekadar nama di jersey.