Olahraga Padel: Olahraga Populer dengan Manfaat dan Risiko Cedera

Padel: Olahraga Populer dengan Manfaat dan Risiko Cedera

27
0

Padel: Olahraga yang Menarik Minat Banyak Kalangan di Indonesia

Padel adalah olahraga raket yang lahir di Amerika Selatan pada tahun 1970-an, berasal dari perpaduan antara tenis dan squash. Dalam beberapa tahun terakhir, olahraga ini mulai menarik perhatian masyarakat Indonesia. Di tahun 2025, padel semakin populer, baik di kalangan atlet maupun masyarakat umum. Banyak artis ternama seperti Raffi Ahmad, Nagita Slavina, Aurel Hermansyah, Luna Maya, Aaliyah Massaid, hingga Ayu Dewi sering tampil dalam unggahan media sosial yang menunjukkan aktivitas mereka bermain padel.

Permainan padel dilakukan di lapangan yang lebih kecil dibanding lapangan tenis. Hal ini membuat olahraga ini mudah dipelajari dan cocok untuk semua usia. Selain itu, padel juga bisa dimainkan tanpa memerlukan keterampilan teknis yang rumit, sehingga cocok sebagai olahraga rekreasi sekaligus latihan fisik.

Manfaat Olahraga Padel

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Internasional The Role of Padel in Improving Physical Fitness and Health Promotion: Progress, Limitations, and Future Perspectives, latihan rutin padel dapat meningkatkan kebugaran fisik dan kesehatan secara keseluruhan. Selain itu, menurut informasi dari laman resmi Siloam Hospital, bermain padel tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik tetapi juga memberikan dampak positif terhadap kesehatan mental.

Orang dewasa disarankan untuk berolahraga minimal 150–300 menit per minggu dengan intensitas sedang atau 75–150 menit jika intensitasnya tinggi. Padel bisa menjadi pilihan yang tepat karena olahraga ini menyenangkan dan efektif. Selain melatih koordinasi mata dan tangan, padel juga membantu meningkatkan fungsi otak. Olahraga ini juga baik untuk jantung dan paru-paru karena membutuhkan gerakan cepat, singkat, dan berulang dengan waktu istirahat yang minim.

Selain itu, bermain padel juga dapat membantu mengurangi tingkat stres. Hal ini didukung oleh penelitian dalam jurnal Social Science and Medicine berjudul Better Together: How Group-Based Physical Activity Protects Against Depression, yang menunjukkan bahwa partisipasi dalam aktivitas olahraga kelompok dapat melindungi terhadap depresi dan meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan.

Risiko yang Terkait dengan Olahraga Padel

Meskipun memiliki banyak manfaat, padel juga bisa menimbulkan risiko cedera jika tidak dilakukan dengan teknik yang benar. Berikut lima jenis cedera yang sering terjadi:

  • Ankle sprain: Cedera ini paling umum terjadi akibat kesalahan saat melakukan gerakan memutar tiba-tiba dan mendaratkan kaki.
  • Tendinitis: Cedera ini biasanya terjadi di area bahu atau siku akibat pukulan yang dilakukan secara berulang.
  • Cedera lutut: Masalah ini bisa muncul akibat gerakan mendadak atau berhenti tiba-tiba. Kondisi ini bisa menyebabkan tendinopati patela atau dikenal dengan sebutan “jumper’s knee”.
  • Ketegangan otot: Cedera ini terjadi ketika pemain melakukan akselerasi atau perlambatan secara cepat. Bagian tubuh yang rentan termasuk betis, paha depan, dan otot hamstring.
  • Cedera pergelangan tangan: Risiko ini bisa terjadi akibat memukul bola dengan keras atau genggaman raket yang berulang, sehingga memicu ketegangan hingga keseleo.

Menurut Siloam Hospital, pemain padel wanita lebih rentan mengalami cedera pada bagian tubuh atas, seperti ketegangan otot. Faktor lain yang bisa memperbesar risiko cedera adalah tingkat stres yang tinggi dan pola makan yang tidak sehat. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara aktivitas fisik dan kesehatan secara keseluruhan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini