
Sejarah dan Keunikan Kohaku, Ikan Koi yang Menjadi Raja
Di dunia per-koi-an, Kohaku selalu menduduki posisi teratas. Varian koi berwarna putih dengan corak merah ini bukan sekadar hiasan biasa, melainkan simbol keanggunan, kedamaian, serta prestise bagi para penggemarnya. Bahkan, ia sering disebut sebagai “raja koi” karena menjadi dasar penilaian untuk banyak varietas lainnya.
Sejarah Kohaku dapat ditelusuri sejak abad ke-19 di Niigata, Jepang, yang dikenal sebagai pusat pengembangan koi dunia. Pada masa itu, ikan mas berwarna putih-merah pertama kali dikembangkan secara selektif hingga menghasilkan corak khas yang kita kenal saat ini. Awalnya, ikan ini diberi nama “Sarasa”, yang merujuk pada kain tradisional Jepang dengan motif warna-warni. Namun, seiring waktu, sebutan itu berubah menjadi Kohaku dan menjadi ikon dalam dunia koi.
Kohaku juga termasuk salah satu dari tiga varietas koi paling populer di dunia, bersama Taisho Sanke dan Showa, yang dikenal sebagai Gosanke. Dengan popularitasnya yang tinggi, Kohaku tidak hanya diminati oleh kolektor lokal, tetapi juga di seluruh dunia.
Keindahan Warna dan Pola
Daya tarik utama Kohaku terletak pada kontras antara warna putih murni (Shiroji) dan corak merah (Hi) yang menempel di tubuhnya. Warna putih dianggap melambangkan kesucian, sementara merah memberi kesan berani dan elegan. Kualitas warna Kohaku dibedakan menjadi dua jenis:
- Merah keunguan, yang cenderung tebal dan stabil, cocok bagi pemula karena lebih mudah dirawat.
- Merah oranye cerah, lebih digemari juri kontes karena sulit dipertahankan dan memberi kesan tajam, sehingga bernilai tinggi.
Selain itu, pola corak atau tanda merah pada Kohaku juga menentukan kualitasnya. Beberapa pola yang terkenal antara lain:
- Nidan (dua langkah)
- Sandan (tiga langkah)
- Yondan (empat langkah)
- Inazuma (berpola seperti petir)
- Tancho, ciri khas dengan bintik merah bulat di kepala, menyerupai bendera Jepang.
Cara Menilai Kohaku
Dalam kontes koi, Kohaku dinilai berdasarkan beberapa aspek teknis. Berikut beberapa faktor penting yang diperhatikan:
- Shiroji: warna putih harus sebersih salju.
- Fukurin: tekstur kulit yang membentuk pola jaring di sekitar sisik.
- Odome: batas merah pada bagian ekor yang menentukan harmoni corak.
- Toh Hi: tanda merah di kepala yang mencerminkan karakter koi.
Selain itu, keserasian pola antara sisi kiri dan kanan tubuh sangat penting karena memberikan kesan seimbang dan damai ketika dipandang.
Harga Kohaku di Pasaran
Harga Kohaku sangat bervariasi, tergantung pada ukuran, kualitas warna, pola, dan asal-usulnya. Berikut perkiraan harga di pasar:
- Ukuran kecil (10-15 cm): Rp35.000 – Rp100.000
- Ukuran sedang (20-30 cm): Rp100.000 – Rp500.000
- Ukuran besar (40 cm ke atas): Rp400.000 – jutaan rupiah
- Show quality import dengan sertifikat: bisa mencapai Rp20 juta – Rp30 juta bahkan lebih, terutama jika berasal dari breeder ternama Jepang seperti Dainichi.
Menurut para ahli, harga yang fantastis ini sepadan karena Kohaku dengan kualitas terbaik dianggap sebagai investasi jangka panjang.
Tips Membeli Koi Kohaku
Bagi Anda yang tertarik memelihara Kohaku, berikut beberapa tips dari komunitas pecinta koi:
- Sesuaikan anggaran – tentukan budget sebelum membeli.
- Pilih penjual terpercaya – utamakan breeder dengan reputasi baik.
- Periksa kualitas – pastikan warna, pola, dan bentuk tubuh proporsional.
- Bandingkan harga – lakukan riset di beberapa penjual untuk mendapatkan penawaran terbaik.
Simbol Harmoni yang Mendunia
Bagi pecinta koi, Kohaku bukan sekadar ikan hias, melainkan karya seni hidup. Kontras warna putih-merah yang sederhana namun menawan membuatnya selalu menjadi pusat perhatian di kolam maupun kontes internasional. Tak heran jika banyak penggemar koi berpendapat bahwa, “pemeliharaan koi dimulai dan diakhiri dengan Kohaku.”