Ragam Sektor Film Makin Strategis, Amar Bank Dorong Solusi Keuangan

Sektor Film Makin Strategis, Amar Bank Dorong Solusi Keuangan

28
0

Amar Bank Dukung Industri Film dengan Solusi Keuangan Digital

PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) melihat industri film nasional kini berada di posisi penting dalam ekosistem ekonomi kreatif. Pertumbuhan yang signifikan dalam setahun terakhir menunjukkan bahwa sektor ini membutuhkan dukungan lebih lanjut, termasuk dari solusi keuangan digital yang sesuai.

Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah kehadiran Amar Bank sebagai mitra utama JAFF Market 2025, sebuah forum industri film terbesar di Indonesia. Kehadiran bank ini membawa layanan keuangan digital lebih dekat dengan ekosistem kreatif, sejalan dengan upaya pemerintah dan lembaga terkait untuk memperkuat kontribusi sektor kreatif terhadap ekonomi digital nasional.

Data Cinepoint menunjukkan bahwa selama Januari hingga Juli 2025, tujuh dari sepuluh film terlaris di bioskop Indonesia merupakan produksi lokal. Sementara itu, Kemenparekraf mencatat bahwa ekonomi kreatif menyumbang lebih dari Rp 1.500 triliun terhadap PDB nasional pada 2024. Target pertumbuhan sebesar 8 persen dalam lima tahun ke depan menunjukkan potensi besar sektor ini.

Keberhasilan film seperti Jumbo dan Agak Laen yang menembus pasar internasional serta peran platform OTT yang memperpanjang siklus komersial film turut memperkuat peluang industri ini. Hal ini menunjukkan bahwa perfilman Indonesia memiliki daya tarik yang kuat baik secara lokal maupun global.

Produser senior Mira Lesmana menekankan pentingnya perencanaan yang komprehensif. Ia menilai, selain menciptakan suasana produksi yang kondusif, sineas harus peka terhadap pasar, menyesuaikan skala produksi, dan mengkomunikasikan potensi film secara realistis kepada investor. Menurutnya, keberlanjutan produksi memerlukan riset pasar, kemitraan sejak awal, serta manajemen risiko yang matang.

Senior Vice President MSME Amar Bank, Josua Sloane, menilai karakter unik industri film menuntut pengelolaan anggaran yang disiplin dan strategi distribusi yang tepat. Ia menegaskan, disiplin finansial dan pembiayaan fleksibel adalah kunci keberlangsungan produksi. Di Amar Bank, mereka hadirkan solusi berbasis teknologi digital agar sineas dapat mengelola keuangan secara efisien sekaligus membangun portofolio finansial sehat.

Menurut Josua, layanan digital memungkinkan sineas memantau keuangan secara transparan, mengakses pembiayaan adaptif, dan memperkuat kepercayaan investor. Hal ini diyakini akan menciptakan ekosistem yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Langkah Amar Bank tersebut menunjukkan bahwa inovasi finansial dapat bersinergi dengan kreativitas untuk menjadikan perfilman Indonesia sebagai sektor bisnis yang kuat, inklusif, dan kompetitif di tingkat global. Dengan dukungan dari institusi keuangan yang memahami kebutuhan industri kreatif, profil film Indonesia di dunia internasional semakin meningkat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini