Nasional Pesta Maulid Nabi Kembali Digelar di Alun-alun Sangkala Buana

Pesta Maulid Nabi Kembali Digelar di Alun-alun Sangkala Buana

41
0

Kemeriahan Pasar Malam Meriahkan Peringatan Maulid Nabi di Keraton Kasepuhan Cirebon

Pada malam hari, kawasan Alun-alun Sangkala Buana Kasepuhan Cirebon semakin ramai dan penuh dengan semangat. Ratusan lapak pedagang kaki lima (PKL) telah berjajar rapi, menawarkan berbagai jenis jajanan, minuman, pernak-pernik, hingga wahana permainan untuk anak-anak. Pasar malam ini menjadi daya tarik utama bagi masyarakat setempat dan pengunjung yang ingin merasakan kegembiraan bersama.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Keraton Kasepuhan Cirebon kali ini diramaikan oleh kehadiran pasar malam yang selalu dinanti-nantikan. Acara ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sebagai bentuk pelestarian budaya dan tradisi yang turun-temurun.

Tahun ini, rangkaian acara dimulai sejak awal Agustus dan akan mencapai puncaknya pada 5 September 2025. Pihak keraton mengklaim bahwa penyelenggaraan tahun ini tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Mereka tetap menggabungkan tradisi adat, kegiatan keagamaan, serta kemeriahan pasar malam.

Patih Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon, Pangeran Raja Goemelar Soeryadiningrat, menjelaskan bahwa pelaksanaan acara tahun ini berjalan dengan lancar. Ia menyampaikan bahwa para pedagang sudah mulai membuka lapak sejak tanggal 6 atau 7 Agustus lalu. Jumlah pedagang yang terlibat dalam acara ini cukup banyak, yaitu hampir 400 orang.

“Insyaallah pengunjung yang datang akan bertambah dibanding tahun kemarin,” ujarnya saat ditemui di lokasi acara.

Untuk memastikan kelancaran acara, pihak keraton telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak. Antara lain, Polres Cirebon Kota, Koramil, Polsek Lemahwungkuk, pihak kecamatan, kelurahan, RT, RW, serta Laskar Agung Macan Ali Nuswantara. Koordinasi ini dilakukan sejak awal agar acara dapat berjalan dengan baik hingga puncak peringatan Maulid Nabi pada 5 September nanti.

Selain pasar malam, peringatan Maulid Nabi di Keraton Kasepuhan juga diwarnai oleh beberapa tradisi khas Cirebon. Salah satu yang menarik adalah bekasem ikan, yaitu proses fermentasi ikan dalam guci peninggalan Putri Cina yang dibuka saat puncak acara. Tradisi ini memiliki makna penting dan menjadi bagian dari ritual yang dilakukan setiap tahun.

Selain itu, ada juga prosesi siraman panjang, yakni mencuci piring panjang yang akan digunakan dalam tradisi Panjang Jimat. Prosesi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan kesucian dalam upacara peringatan Maulid Nabi.

Di bulan Safar, keraton juga akan menggelar apeman atau sedekah tolak bala di Langgar Alit. Ritual ini dilakukan sebagai doa memohon kelancaran dan perlindungan bagi masyarakat.

“Tradisi ini sudah turun-temurun dan menjadi bagian penting dari rangkaian peringatan Maulid Nabi di Keraton Kasepuhan,” kata Pangeran Raja Goemelar Soeryadiningrat.

Dengan adanya berbagai tradisi dan kegiatan yang dipersiapkan, acara peringatan Maulid Nabi di Keraton Kasepuhan Cirebon tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga menjadi ajang pelestarian budaya dan kebersamaan antara masyarakat dan keraton.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini