Festival Ciliwung 2025: Kolaborasi untuk Keberlanjutan Lingkungan dan Ekonomi
Festival Ciliwung 2025 yang diselenggarakan di Kota Depok pada hari Minggu (10/8/2025) menjadi momen penting dalam upaya menjaga kelestarian Sungai Ciliwung. Acara ini tidak hanya berupa perayaan, tetapi juga menjadi ajang kolaborasi antara berbagai pihak untuk memperkuat komitmen terhadap lingkungan dan ekonomi masyarakat sekitar.
Acara ini diinisiasi oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Pemerintah Kota Depok. Dalam rangkaian acara, terdapat beberapa aktivitas yang dilakukan, seperti aksi bersih-bersih lingkungan, final lomba arung jeram, penanaman 3.000 bibit pohon, serta pelepasan 1.500 bibit ikan endemik Ciliwung.
Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup, Rasio Ridho Sani, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan momentum penting dalam menyambut HUT ke-80 RI. Ia menekankan bahwa Sungai Ciliwung merupakan sumber kehidupan bagi jutaan masyarakat di Jawa Barat dan DKI Jakarta. Komitmen menjaga sungai ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto tentang kedaulatan pangan, ketahanan air, dan kelestarian lingkungan.
Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, mengatakan bahwa Festival Ciliwung bukan hanya sekadar hiburan dan edukasi lingkungan. Menurutnya, kemerdekaan juga berarti membebaskan masyarakat dan lingkungan dari ancaman pencemaran, kerusakan, dan krisis ekologi. Ia menegaskan bahwa menjaga sungai adalah bagian dari mengisi kemerdekaan.
Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis PT Pertamina (Persero), Agung Wicaksono, menekankan bahwa dukungan terhadap upaya pelestarian sungai merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Langkah ini juga mendukung target net zero emission pada tahun 2060.
Program Berkelanjutan Hingga 2026
Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PGN, Rahmat Hutama, menjelaskan bahwa Festival Ciliwung 2025 menjadi bagian dari program CSR GerbangBiru Ciliwung yang telah berjalan sejak 2024. Tujuan dari program ini adalah merevitalisasi bantaran sungai sepanjang 3,4 kilometer menjadi kawasan hijau ramah lingkungan dan ruang kreatif warga.
Beberapa program yang telah dilaksanakan antara lain pendampingan Modul Biru Pelita Ciliwung, pengembangan ekstrakurikuler arung jeram di SMPN 34 Depok, urban farming, penghijauan, budidaya ikan endemik, dan pembentukan Satgas Pemuda Sungai Ciliwung.
Rahmat menyampaikan bahwa keberhasilan program ini mendorong rencana melanjutkan kegiatan hingga 2026 dengan tahap kemandirian. Beberapa rencana yang akan dilakukan antara lain revitalisasi dermaga, penataan ruang publik tahap kedua, sekolah energi berdikari, kemandirian urban farming dan perikanan, bank sampah, serta kelompok tanggap bencana sungai.
Ia berharap seluruh pihak dapat terus berkolaborasi dalam mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, khususnya pengelolaan sampah yang masih menjadi tantangan utama. Dengan kolaborasi yang kuat, diharapkan Sungai Ciliwung dapat terus dipelihara dan menjadi sumber daya yang berkelanjutan bagi masyarakat.
