Nasional IAEA Kembali ke Iran, Tapi Masih Dilarang Periksa Fasilitas Nuklir

IAEA Kembali ke Iran, Tapi Masih Dilarang Periksa Fasilitas Nuklir

62
0

Perkembangan Terbaru Mengenai Hubungan Iran dan IAEA

Seorang pejabat dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dilaporkan akan melakukan perjalanan ke Iran pada hari Senin, 11 Agustus 2025. Namun, rencana kunjungan tersebut tidak mencakup pengunjungan ke fasilitas nuklir Iran. Informasi ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, melalui akun Telegramnya pada hari Ahad, 10 Agustus 2025.

Perkembangan ini terjadi setelah Israel melancarkan serangan terhadap Iran pada bulan Juni 2025, yang berlangsung selama 12 hari. Setelah peristiwa tersebut, pengawas IAEA tidak lagi dapat mengakses fasilitas nuklir Iran. Meskipun demikian, Kepala IAEA, Rafael Grossi, tetap menegaskan bahwa pemeriksaan terhadap fasilitas-fasilitas nuklir Iran tetap menjadi prioritas utamanya.

Sebelumnya, Iran menuduh bahwa IAEA secara tidak langsung memfasilitasi serangan Israel melalui laporan yang dikeluarkan pada 31 Mei 2025. Dalam laporan tersebut, Dewan Gubernur IAEA menyatakan bahwa Iran telah melanggar kewajibannya dalam hal non-proliferasi. Iran sendiri membantah tudingan tersebut dan menegaskan bahwa mereka tetap berkomitmen terhadap Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT).

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyampaikan bahwa negosiasi dengan IAEA akan dilaksanakan besok untuk menentukan kerangka kerja sama antara kedua pihak. Ia juga menyebutkan bahwa seorang Wakil Direktur Jenderal dari Rafael Grossi akan datang ke Teheran besok. Namun, hingga saat ini, belum ada rencana untuk mengunjungi fasilitas nuklir Iran.

Beberapa bulan sebelumnya, Iran telah mengesahkan sebuah undang-undang yang menetapkan penundaan sementara kerja sama dengan IAEA. Undang-undang ini menyatakan bahwa inspeksi oleh IAEA di masa mendatang harus mendapatkan persetujuan dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.

Perspektif dan Implikasi

Kunjungan pejabat IAEA ke Iran menandai langkah awal dalam upaya membangun kembali hubungan antara dua pihak. Meski kunjungan tersebut tidak mencakup pengunjungan ke fasilitas nuklir, hal ini menunjukkan adanya komitmen untuk menjalin dialog dan mencari solusi bersama. Namun, tantangan besar masih ada di depan, terutama terkait kepercayaan antara Iran dan IAEA.

Beberapa isu utama yang perlu diselesaikan termasuk masalah akses ke fasilitas nuklir, serta prosedur inspeksi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak. Selain itu, situasi politik di kawasan Timur Tengah yang dinamis juga bisa memengaruhi perkembangan hubungan ini.

Pihak Iran tampaknya ingin memastikan bahwa semua langkah yang diambil tidak akan mengabaikan kepentingan nasional mereka. Sementara itu, IAEA berupaya mempertahankan perannya sebagai lembaga internasional yang netral dan independen dalam mengawasi penggunaan energi nuklir secara damai.

Langkah Berikutnya

Dalam beberapa hari mendatang, pertemuan antara pejabat IAEA dan perwakilan Iran akan menjadi titik penting dalam menentukan arah hubungan kedua pihak. Pihak Iran mungkin akan menuntut transparansi dan keadilan dalam setiap langkah yang diambil oleh IAEA.

Selain itu, kebijakan baru yang diumumkan oleh Iran, yaitu pembatasan akses IAEA ke fasilitas nuklir, mungkin akan menjadi topik utama dalam diskusi. Pihak Iran mungkin akan menekankan pentingnya persetujuan dari otoritas tertinggi negara mereka sebelum inspeksi dilakukan.

Secara keseluruhan, situasi ini menunjukkan kompleksitas hubungan antara Iran dan IAEA, serta tantangan yang dihadapi dalam menjaga stabilitas dan keamanan nuklir di kawasan. Untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan, diperlukan komunikasi yang terbuka dan saling menghormati antara kedua pihak.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini