Menciptakan Sekolah yang Menyenangkan: Dimensi yang Perlu Diperhatikan
Sebagai seorang guru, pernahkah Anda berpikir bagaimana cara menciptakan suasana sekolah yang tidak hanya efektif untuk proses belajar mengajar, tetapi juga membuat siswa merasa nyaman dan bahagia? Pertanyaan ini menjadi salah satu inti dari soal Cerita Reflektif dalam Modul 2 Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) dengan topik School Well Being. Soal ini disajikan dalam platform Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), khususnya ditujukan bagi guru peserta pelatihan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025.
Modul ini menantang para guru untuk merenungkan dan merancang strategi dalam menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung kesejahteraan sosial dan emosional siswa. Tujuannya adalah agar proses pembelajaran bisa berjalan lebih optimal dan menyenangkan. Berikut ini beberapa jawaban refleksi yang muncul dari para guru terkait pertanyaan tersebut.
Langkah Awal Membangun Sekolah yang Menyenangkan
Menurut beberapa guru, menciptakan sekolah yang menyenangkan dimulai dari membangun hubungan yang hangat dan saling menghargai antara guru, murid, serta seluruh warga sekolah. Dimensi yang perlu diperhatikan meliputi:
- Dimensi sosial emosional: Membangun lingkungan yang penuh kasih sayang, saling mendukung, dan mendorong kepedulian antar sesama.
- Lingkungan fisik: Memastikan ruangan kelas bersih, aman, dan menarik secara visual sehingga memberi kenyamanan bagi siswa.
- Kepemimpinan yang mendukung: Adanya kepemimpinan dari guru dan staf sekolah yang dapat memberikan arahan dan dukungan terhadap kebutuhan siswa.
Salah satu guru mengatakan bahwa ia mulai dengan menciptakan suasana kelas yang terbuka, memberi ruang aman bagi siswa untuk berekspresi, serta mendorong kegiatan yang menumbuhkan empati dan kerjasama. Ketika siswa merasa nyaman dan diterima, semangat belajar pun meningkat.
Perubahan Pandangan dan Strategi Baru
Setelah memahami konsep school well-being, banyak guru menyadari pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung kesehatan mental, fisik, dan sosial semua warga sekolah. Sebelumnya, fokus utama mungkin lebih pada pencapaian akademik siswa. Namun, kini mereka mencoba memberi perhatian lebih pada perasaan dan kebutuhan emosional siswa.
Beberapa strategi yang diambil antara lain:
- Memberikan ruang aman di kelas, seperti tempat untuk berbicara tanpa takut dihakimi.
- Mendengarkan pendapat siswa secara aktif.
- Membangun komunikasi yang lebih hangat dengan rekan guru dan staf sekolah.
Dengan begitu, guru percaya bahwa ketika siswa merasa dihargai dan aman, mereka akan lebih semangat belajar dan berkembang.
Refleksi dan Kesadaran Baru
Refleksi ini membuka mata para guru bahwa kesejahteraan di sekolah bukan hanya tentang fasilitas atau infrastruktur. Lebih dari itu, kesejahteraan itu ditentukan oleh kualitas relasi dan kepedulian yang senantiasa dibangun di lingkungan sekolah.
Selain itu, alternatif jawaban juga menunjukkan bahwa sekolah yang menyenangkan harus menciptakan lingkungan positif dan kondusif bagi semua. Ini mencakup:
- Lingkungan fisik yang bersih, aman, dan menarik secara visual.
- Interaksi sosial dan emosional yang hangat dan inklusif antara siswa dan guru.
- Proses pembelajaran yang menarik, relevan, dan memicu kreativitas.
- Partisipasi dan rasa memiliki dari siswa, termasuk memberi suara, tanggung jawab, dan kesempatan untuk berkembang di luar akademik.
Singkatnya, sekolah yang menyenangkan adalah tempat di mana setiap individu merasa betah, aman, dihargai, dan termotivasi untuk terus berkembang.



