Ragam 5 Fakta Menarik tentang Ethiopia, Tanah Kelahiran Kopi dan Peradaban Kuno

5 Fakta Menarik tentang Ethiopia, Tanah Kelahiran Kopi dan Peradaban Kuno

31
0

Ethiopia, Negeri yang Menyimpan Banyak Keajaiban

Ethiopia sering dianggap hanya sebagai negara di Afrika Timur yang gersang dan penuh konflik. Namun, sebenarnya negeri ini menyimpan banyak fakta menarik yang tidak hanya bersejarah, tetapi juga memiliki peran penting dalam perkembangan dunia. Selain dikenal sebagai tempat lahirnya kopi, Ethiopia juga merupakan salah satu peradaban manusia tertua di bumi. Dengan posisi geografis dan budaya yang unik, negara ini layak menjadi destinasi impian bagi siapa pun yang tertarik dengan sejarah, budaya, dan keindahan alam.

Berikut adalah lima fakta menarik tentang Ethiopia yang mungkin belum kamu ketahui:

1. Tempat Asal Usul Kopi Dunia

Kopi, yang menjadi teman begadang dan penyemangat pagi bagi jutaan orang, ternyata berasal dari dataran tinggi Ethiopia. Menurut legenda yang populer, kopi pertama kali ditemukan oleh seorang penggembala kambing bernama Kaldi sekitar abad ke-9. Ia melihat kambing-kambingnya bertingkah enerjik setelah makan buah merah dari pohon tertentu, yang kemudian dikenal sebagai kopi arabika.

Seiring waktu, biji kopi dari Ethiopia menyebar ke Semenanjung Arab, lalu ke Eropa dan seluruh dunia. Ethiopia sendiri masih menjadi salah satu produsen kopi terbaik dunia dengan cita rasa khas dan aroma tajam yang kuat. Kopi di Ethiopia bukan hanya sekadar minuman, tetapi bagian dari ritual sosial yang disebut “coffee ceremony”, di mana kopi disajikan dalam tiga tahap dan dianggap sebagai simbol persahabatan serta penghormatan.

2. Salah Satu Peradaban Tertua di Dunia

Ethiopia bukan pemain baru di panggung sejarah dunia. Negara ini dihuni oleh peradaban kuno sejak lebih dari 3.000 tahun lalu, menjadikannya salah satu pusat kebudayaan tertua yang masih eksis sampai sekarang. Kerajaan Aksum yang pernah berjaya di Ethiopia pada abad ke-1 sampai ke-7 Masehi dikenal sebagai salah satu kerajaan besar yang bahkan menjalin hubungan diplomatik dengan Kekaisaran Romawi dan India.

Sisa-sisa kebesaran Aksum masih bisa dilihat sampai sekarang lewat obelisk raksasa, reruntuhan istana, dan situs pemakaman kuno yang masuk dalam daftar warisan dunia UNESCO. Ethiopia juga satu-satunya negara di Afrika yang tidak pernah dijajah secara resmi oleh kekuatan kolonial Barat, sehingga banyak peninggalan budayanya tetap utuh dan autentik sampai saat ini.

3. Rumah dari Spesies Manusia Tertua

Bagi pecinta sejarah manusia purba, Ethiopia adalah harta karun sejati. Di negara inilah ditemukan fosil “Lucy” (Australopithecus afarensis), yang dipercaya sebagai nenek moyang manusia modern dan hidup sekitar 3,2 juta tahun lalu. Penemuan ini dilakukan di Lembah Awash, bagian dari Great Rift Valley yang membentang di Ethiopia.

Penemuan Lucy bukan hanya penting bagi dunia arkeologi, tapi juga menjadi bukti bahwa wilayah Ethiopia adalah salah satu tempat kelahiran umat manusia. Sampai sekarang, banyak ekspedisi ilmiah terus dilakukan di sana untuk menggali sisa-sisa sejarah manusia awal. Ethiopia secara harfiah bisa dibilang sebagai tanah kelahiran umat manusia, bukan sekadar kiasan, tapi berdasarkan bukti ilmiah.

4. Kalendernya Berbeda dari Dunia

Ethiopia hidup di masa depan dan masa lalu sekaligus, tergantung dari sudut pandang mana melihatnya. Negara ini masih menggunakan kalender kuno yang disebut Kalender Ethiopia, yang terdiri dari 13 bulan dan tertinggal sekitar 7 hingga 8 tahun dari kalender Gregorian yang umum digunakan di dunia. Jadi, saat dunia merayakan tahun 2025, Ethiopia baru menyambut tahun 2017 atau 2018, tergantung pada bulannya.

Kalender ini berbasis pada kalender Koptik yang diadopsi oleh Gereja Ortodoks Ethiopia. Uniknya, tahun baru di Ethiopia dirayakan setiap 11 atau 12 September, tergantung tahun kabisat. Kalender ini juga menjadi bagian penting dari identitas nasional Ethiopia, dan mencerminkan perbedaan budaya yang sangat dijaga dan dilestarikan. Ini bukan sekadar beda angka, tapi benar-benar beda cara pandang terhadap waktu dan kehidupan sehari-hari.

5. Negeri dengan Sistem Abjad Sendiri

Ethiopia memiliki bahasa resmi yang disebut Amharik, dan menariknya, mereka juga menggunakan sistem tulisan sendiri yang disebut Ge’ez atau abjad Etiopia. Ini bukan alfabet Latin, Arab, atau Yunani, tapi sistem penulisan yang benar-benar unik dan tidak ditemukan di negara lain. Abjad Ge’ez terdiri dari lebih dari 200 karakter, dan masih digunakan aktif dalam konteks keagamaan serta pemerintahan.

Keberadaan sistem abjad mandiri ini memperkuat posisi Ethiopia sebagai negara yang punya budaya sangat kuat dan independen. Bahkan di tengah globalisasi dan digitalisasi, Ge’ez masih diajarkan di sekolah dan digunakan dalam dokumen resmi maupun teks liturgi Gereja Ortodoks Ethiopia. Ini menunjukkan betapa kuatnya rasa bangga bangsa Ethiopia terhadap akar sejarah dan bahasanya sendiri.

Ethiopia bukan cuma soal kopi dan sejarah, tapi juga tentang identitas yang kuat, keunikan budaya, dan keteguhan untuk tetap berdiri di tengah arus global yang terus berubah. Negara ini menyimpan begitu banyak cerita yang sering terlewat oleh mata dunia. Semakin mengenal Ethiopia, makin terasa bahwa dunia ini jauh lebih luas dan berwarna dari yang sering dibayangkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini